Presiden Tolak Federalisme

Reporter

Editor

Selasa, 5 Agustus 2003 09:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Megawati Soekarnoputri kembali mengulangi himbauannya agar otonomi daerah yang kini diterapkan di semua pemerintahan daerah tingkat II di Indonesia tidak diterjemahkan sebagai langkah awal perubahan bentuk negara, dari negara kesatuan ke negara federal. “Kegagalan negara kesatuan dalam era pemerintahan yang lalu adalah akibat sentralisasi yang berlebihan. Mari kita perbaiki dengan menerapkan desentralisasi namun tetap dalam bingkai negara kesatuan,” ujarnya dalam pidato bertemakan ‘Kondisi Geopolitik Indonesia’ di Gedung Lemhanas, Jakarta, Selasa (16/4) siang tadi. Megawati mengungkapkan bahwa konsep negara kesatuan masih jauh lebih unggul dibandingkan konsep negara federasi. “Menurut hemat saya, konsep negara kesatuan dengan desentralisasi yang diperluas adalah bentuk yang paling tepat untuk mensinergikan semua kemajemukan yang dimiliki bangsa ini,” katanya memberi alasan. Meski demikian, Megawati juga mengaku menyadari bahwa ada gejolak dalam penerapan desentralisasi yang kini diwujudkan dalam bentuk otonomi daerah dan telah memberi kekuasaan lebih pada unsur legislatif dalam hal ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). “Saya minta protes masyarakat untuk anggota DPRD yang kini marak terjadi di beberapa daerah, mendorong lembaga ini agar menjadi lebih demokratis,” katanya lagi. Untuk meminimalisir potensi masalah di daerah, Megawati mengharapkan semua anggota DPRD dan pemerintah daerah tingkat II di seluruh Indonesia, lebih mengdepankan wawasan kebangsaan dalam aktivitas pemerintahannya. Wawasan kebangsaan yang ia maksud, kata Megawati, adalah sikap untuk selalu mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa di atas segala-galanya. “Kemajemukan yang kita punya adalah kekuatan bangsa ini. Tapi, kita masih harus belajar untuk mensinergikan semua kekuatan yang kita punya,” ujar Mega dengan nada penuh tekanan. Karena itu, di akhir pidatonya, Megawati meminta Lemhanas menyiapkan sebuah kursus khusus untuk semua anggota DPRD dari seluruh Indonesia, yang berisikan pemantapan wawasan kebangsaan. “Di masa depan, DPRD dan partai politik adalah ujung tombak bangsa ini. Karena itu, wawasan kebangsaannya harus ditata,” katanya disambut tepuk tangan hadirin. (Wahyu Dhyatmika - TEMPO News Room)

Berita terkait

Jasa Marga Mulai Lakukan Perkerasan Jalan di Ruas Tol JORR Non S

1 detik lalu

Jasa Marga Mulai Lakukan Perkerasan Jalan di Ruas Tol JORR Non S

PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan pemeliharaan perkerasan jalan di ruas Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Non S sejak hari ini

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

20 menit lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Cegah Sindikat Joki UTBK SNBT, UPN Jatim Perketat Pengawasan dengan Cara Ini

45 menit lalu

Cegah Sindikat Joki UTBK SNBT, UPN Jatim Perketat Pengawasan dengan Cara Ini

Cara UPN Jatim tangkal joki UTBK.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

51 menit lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

51 menit lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

51 menit lalu

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian

Baca Selengkapnya

Kemenag Rilis Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei

1 jam lalu

Kemenag Rilis Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei

Kementerian Agama atau Kemenag hari ini merilis jadwal pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

1 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

1 jam lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya