Pembubaran Diskusi, AJI: Sultan Hanya Dengarkan Polisi  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 6 Mei 2016 14:55 WIB

Seorang Jurnalis berorasi saat menggelar aksi unjuk rasa memperingati Hari Kebebasan Pers Dunia atau World Press Fredom Day 2016 di alun-alun tugu Malang, Jawa Timur, 3 Mei 2016. Dalam aksi tersebut, peserta aksi mengingatkan kembali pentingnya memperjuangkan dan mempertahankan kebebasan pers. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Yogyakarta - Jaringan masyarakat sipil Yogyakarta menyesalkan pernyataan Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X, yang mendukung tindakan aparat kepolisian membubarkan acara peringatan Hari Kebebasan Pers Internasional bertema #BedaItuHak pada 3 Mei 2016 di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta.

“Sultan sebagai pejabat publik seharusnya tidak hanya mendengarkan informasi secara sepihak dari polisi,” kata Ketua AJI Yogyakarta Anang Zakaria saat dihubungi Tempo, Jumat, 6 Mei 2016.

Semestinya, ucap Anang, Sultan mau mendengarkan informasi dari berbagai pihak sebelum mengambil keputusan atas pernyataannya tersebut, mengingat pembubaran acara tersebut—yang di dalamnya ada rencana pemutaran film dokumenter karya sutradara Rahung Nasution berjudul Pulau Buru Tanah Air Beta—justru melekatkan predikat Yogyakarta sebagai kota yang tidak menjamin kebebasan berkumpul dan berekspresi. “Film dokumenter itu produk jurnalistik. Sultan semestinya paham kerja-kerja jurnalistik itu bermanfaat bagi publik,” ujar Anang.

AJI Yogyakarta akan membuka ruang bagi berbagai pihak untuk mendialogkan persoalan tersebut agar menjadi jernih. Dia berharap akan lahir solusi yang baik untuk mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut. “Kami mendukung kebebasan berekspresi, demokrasi, dan kekritisan, bukan kekerasan,” tutur Anang.

Aktivis dari Masyarakat Yogyakarta Anti-Kekerasan (Makaryo), Tri Wahyu, mengingatkan bahwa Sultan pernah diajak para aktivis prodemokrasi ikut mendorong terwujudnya reformasi pada 1998. Namun perkembangannya, Sultan justru mengabaikan nilai-nilai demokrasi tumbuh dan berkembang di Yogyakarta. “Keistimewaan DIY juga mengamanatkan kesejahteraan bagi masyarakat. Bagaimana sejahtera kalau hak berdemokrasi dibungkam?” kata Wahyu, yang menilai demokrasi telah mati di Yogyakarta.

Sebelumnya, Sultan mengaku sudah bertanya kepada kepolisian tentang peristiwa tersebut. Sultan pun memberikan pembelaan kepada aparat Kepolisian Resor Yogyakarta yang telah membubarkan acara itu. Alasannya, terjadi pro-kontra terkait dengan rencana pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta.

“Polisi tidak ada pilihan. Daripada terjadi benturan yang berpotensi menyulitkan polisi, lebih baik diselesaikan, dihentikan,” ucap Sultan saat ditemui seusai acara Sosialisasi Sensus Ekonomi di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Rabu lalu.

PITO AGUSTIN RUDIANA




Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

4 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

4 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

6 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

13 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

14 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

18 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

21 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

29 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

32 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya