Cerita Ketua BPK Soal Mengapa Bikin Perusahaan di Panama  

Reporter

Rabu, 13 April 2016 19:30 WIB

Harry Azhar Azis. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Aziz mengakui mempunyai perusahaan offshore, Sheng Yue International Limited, seperti yang tertera dalam dokumen finansial Panama Papers. "Tapi sekarang sudah tidak lagi sejak 1 Desember 2015," ujar Harry saat ditemui Tempo di ruang kerjanya, Selasa, 12 April 2016.

Harry mengungkapkan, sejak dia menjabat Ketua BPK pada akhir 2014, dia memutuskan untuk tak lagi berada di perusahaan tersebut. Dia pun memproses pelepasan kepemilikan dan baru selesai pada 1 Desember 2015. "Baru dinyatakan tidak lagi pada 1 Desember 2015. Saya enggak tahu kenapa, tapi kenyataannya begitu. Karena prosesnya kan tidak saya tongkrongin terus tiap hari," ujarnya.

Ketika pendaftaran dilakukan, Harry memakai alamatnya di DPR, yakni Ruang 1219, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen. Sedangkan untuk alamat korespondensi, Harry memilih Hong Kong, yaitu di Room 1307-8, Dominion Center, 43-59 Queen's Road East, Wanchai. Menurut dia, pemilihan alamat tersebut sah saja dilakukan dan bisa di mana saja. “Itu kan paper company, jadi bisa di mana saja. Kebetulan itu sama dengan paspor,” katanya.

Harry menjelaskan, perusahaan tersebut awalnya sengaja dibuat untuk anaknya yang sedang sekolah di luar negeri dan kini menikah dengan warga Cile. Perusahaan itu dipersiapkan sebagai “payung” untuk peluang bisnisnya anaknya di kemudian hari.
“Jadi bisa dibilang pinjam nama. Itu sebenarnya perusahan standby saja. Nanti kalau ada kegiatan yang cocok dengan perusahaan itu, dipikirkan. Tapi nyatanya kan tak ada kegiatan,” ujar Harry.

Harry mengklaim, sejak perusahaan tersebut didirikan, tidak ada transaksi atau aktivitas yang dilakukan. Dia juga menyebut tak memiliki aset apa pun di sana. Sejak tak lagi menjadi pemilik perusahaan, menurut Harry, Sheng Yue Internasional Ltd sudah menjadi milik orang lain. “Sudah punya orang lain. Bukan urusan saya lagi. Lagian paper company itu mudah sekali diperjualbelikan kaya kacang goreng,” ujar Harry.

Ihwal desakan mundur terhadap dirinya, Harry mengatakan hal tersebut tak rasional. Sebab, kata dia, selama perusahan itu berdiri hingga tak lagi sebagai pemilik, tidak ada aktivitas menyimpang apa pun yang dijalankan. “Buktikan saja kalau memang ada pelanggaran. Yang tidak boleh itu kalau berupaya menggelapkan pajak. Tapi ini tak ada transaksi apa-apa. Ini sama saja mengganggu government di publik dong,” ujarnya.

Ada daftar sekitar 15.600 perusahaan papan nama (paper companies) yang dibuatkan bank untuk klien mereka yang ingin keuangan mereka tersembunyi. Dokumen ini diketahui berasal dari sebuah firma hukum kecil tapi amat berpengaruh di Panama yang bernama Mossack Fonseca. Firma ini memiliki kantor cabang di Hong Kong, Zurich, Miami, dan 35 kota lain di seluruh dunia.

Firma ini adalah salah satu pembuat perusahaan cangkang (shell companies) terbaik di dunia. Perusahaan cangkang adalah sebuah struktur korporasi yang bisa digunakan untuk menyembunyikan kepemilikan aset perusahaan. Total ada 214.488 nama perusahaan offshore di dokumen yang bocor ini. Ratusan ribu perusahaan itu terhubung dengan orang-orang dari 200 negara.

Data ini mencakup surat elektronik, tabel keuangan, paspor, dan catatan pendirian perusahaan yang mengungkapkan identitas rahasia dari pemilik akun bank dan perusahaan di 21 wilayah/yurisdiksi offshore, mulai Nevada, Singapura, hingga British Virgin Islands.

DEVY ERNIS

Berita terkait

Persidangan Panama Papers Dimulai Delapan Tahun setelah Skandal Pajak Terungkap

28 hari lalu

Persidangan Panama Papers Dimulai Delapan Tahun setelah Skandal Pajak Terungkap

Sekitar 27 orang akan diadili pada Senin 8 April 2024 atas tuduhan pencucian uang sehubungan dengan skandal penghindaran pajak Panama Papers.

Baca Selengkapnya

KPK Malaysia Perintahkan Putra Mahathir Mohamad Laporkan Asetnya

19 Januari 2024

KPK Malaysia Perintahkan Putra Mahathir Mohamad Laporkan Asetnya

Pengusaha Mirzan Mahathir, putra mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, diperiksa KPK Malaysia terkait laporan Pandora dan Panama Papers

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Johnny Plate, Tersangka Kasus Korupsi BTS, Pernah jadi Resimen Mahasiswa hingga Terjerat Skandal ...

17 Mei 2023

Rekam Jejak Johnny Plate, Tersangka Kasus Korupsi BTS, Pernah jadi Resimen Mahasiswa hingga Terjerat Skandal ...

Kejagung menetapkan Menkominfo Johnny Plate sebagai tersangka kasus korupsi BTS. Berikut rekam jejak pria kelahiran tahun 1956 itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Raja Gantikan Ratu Elizabeth II, Ini Beberapa Kontoversi Pangeran Charles

9 September 2022

Jadi Raja Gantikan Ratu Elizabeth II, Ini Beberapa Kontoversi Pangeran Charles

Ratu Elizabeth II meninggal , Pangeran Charles otomatis menjadi raja Inggri. Namun ia yang bergelar Raja Charles III ini menyimpan banyak kontroversi

Baca Selengkapnya

Wawancara Pembocor Panama Papers: Rusia Ingin Saya Mati

23 Juli 2022

Wawancara Pembocor Panama Papers: Rusia Ingin Saya Mati

Pembocor data Panama Papers kembali bicara setelah enam tahun menghilang.

Baca Selengkapnya

Pembocor Panama Papers: Dunia Makin Dekat Menuju Bencana

23 Juli 2022

Pembocor Panama Papers: Dunia Makin Dekat Menuju Bencana

Pembocor Panama Papers menilai perlu upaya lebih untuk menekan kerahasiaan keuangan agar dunia dapat menghindari bencana.

Baca Selengkapnya

Jurnalisme Berbasis Data dan Komputasi serta Perannya dalam Era Digital

23 Juli 2022

Jurnalisme Berbasis Data dan Komputasi serta Perannya dalam Era Digital

Untuk menghasilkan produk jurnalistik berbasis data dan komputasi, media harus meningkatkan kapasitas jurnalisnya dalam hal pemahaman data dan penggunaan piranti komputer atau aplikasi web

Baca Selengkapnya

Jurnalisme Berbasis Data dan Panama Papers

21 Juli 2022

Jurnalisme Berbasis Data dan Panama Papers

Offshore Leaks menginisiasi kolaborasi investigasi lintas benua yang melahirkan produk investigasi berbasis data seperti Panama Papers (2016), Bahama Leaks (2016), Paradise Papers (2017&2018) dan Pandora Papers (2021)

Baca Selengkapnya

Petinggi Negara di 3 Dokumen Skandal Pajak: Pandora, Panama dan Paradise Papers

8 Oktober 2021

Petinggi Negara di 3 Dokumen Skandal Pajak: Pandora, Panama dan Paradise Papers

Tiga dokumen membongkar praktek penghindaran dan manipulasi pajak. Nama-nama menteri di Kabinet Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Skandal Pajak Pandora Papers, Apa Itu Perusahaan Cangkang?

7 Oktober 2021

Skandal Pajak Pandora Papers, Apa Itu Perusahaan Cangkang?

Pandora Papers menguak nama-nama besar, orang kaya dan petinggi negara menggunakan perusahaan cangkang. Untuk menghindari pajak?

Baca Selengkapnya