Selatan Sumbawa Masih Terisolir 400 kilometer

Reporter

Editor

Minggu, 9 April 2006 01:01 WIB

TEMPO Interaktif, Mataram: Wilayan Selatan pulau Sumbawa masih terisolir. Tidak ada lintasan jalan sepanjang 400 kilometer. Akibatnya, terjadi hambatan pergerakan ekonomi masyarakat di desa-desa selatan daerah Nusa Tenggara Barat. Diperlukan dana pembiayaan Rp500an miliar untuk membuka isolasi daerah tersebut.Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah NTB Lalu Fathurahman menjelaskan idealnya dibutuhkan kelancaran transportasi di Selatan Sumbawa. "Untuk terbukanya jalan di sana, diperlukan sekitar 50 unit jembatan penghubung," ujarnya.Selain jalan tersebut, guna meningkatkan kesejahteraan dan sumber daya manusianya, NTB juga memerlukan ketersediaan infrastruktur lainnya berupa pembangkit listrik tenaga uap kapasitas 100 megawatt, rumah sakit umum di setiap kabupaten, air, perguruan tinggi, pendidikan dasar dan peluang lapangan kerja untuk masyarakat.Kemampuan daerah NTB sendiri sangat kecil. Pendapatan Asli Daerah hanya Rp223 miliar. Sedangkan nilai APBD-nya sebesar Rp750 miliar. Karena itu, selisih terbesar Rp527 miliar berasal dari pemerintah pusat. Adapun keseluruhan dana pusat termasuk yang disalurkan ke pemerintah kabupaten dan kota mencapai Rp5 triliun.Supriyantho Khafid

Berita terkait

Nikson Nababan Kunjungi Wilayah Terisolir sekaligus Pantau Pembangunan Jalannya

7 hari lalu

Nikson Nababan Kunjungi Wilayah Terisolir sekaligus Pantau Pembangunan Jalannya

Di akhir masa jabatannya, Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, berkunjung ke Desa Rura Julu Toruan, Kecamatan Sipoholon, pada Selasa, 23 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kisah dari Perbatasan, Saat Warga Lebih Mengandalkan Negeri Jiran

4 November 2018

Kisah dari Perbatasan, Saat Warga Lebih Mengandalkan Negeri Jiran

Pemerintah dianggap tidak pernah mengacuhkan kehadiran mereka yang tinggal di perbatasan tersebut.

Baca Selengkapnya

Prajurit TNI Ini Sudah Biasa Kepergok Harimau di Desa Terpencil  

1 Februari 2016

Prajurit TNI Ini Sudah Biasa Kepergok Harimau di Desa Terpencil  

Penduduk harus berjalan kaki sekitar 3-4 jam
menembus Taman Nasional Kerinci Seblat dan harus menyeberangi
puluhan sungai.

Baca Selengkapnya

70 Tahun Terisolasi, Sukasari Bakal Jadi `Gadis Cantik`

7 Januari 2016

70 Tahun Terisolasi, Sukasari Bakal Jadi `Gadis Cantik`

Pertengahan tahun ini, pembangunan jalan yang menghubungkan Purwakarta-Jatiluhur-Sukasari-Maniis-Jonggol-Cianjur ditargetkan selesai.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Pembangunan di NTT  

6 Februari 2013

Pemerintah Percepat Pembangunan di NTT  

Pembangunan di sektor pertanian dan perikanan akan dipercepat.

Baca Selengkapnya

Tujuh Kabupaten di Maluku Utara Masuk Kelompok Daerah Tertinggal  

26 Maret 2011

Tujuh Kabupaten di Maluku Utara Masuk Kelompok Daerah Tertinggal  

Tujuh dari sembilan kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara dinyatakan masuk dalam kelompok daerah tertinggal di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 60 Persen Wilayah Bengkulu Tertinggal

16 Juli 2010

Sebanyak 60 Persen Wilayah Bengkulu Tertinggal

Desa tertinggal tersebut dilihat dari aspek sarana dan prasarana infrastruktur seperti jalan desa, jalan produksi, jembatan, sarana kesehatan dan pendidikan, belum adanya pasar untuk menjual hasil produksi dan ketersedian listrik.

Baca Selengkapnya

Enggano Akan Miliki Landasan Roket  

25 Februari 2010

Enggano Akan Miliki Landasan Roket  

Pemerintah Provinsi Bengkulu tahun ini akan membangun landasan untuk peluncuran roket dan satelit di Pulau Enggano, Bengkulu Utara.

Baca Selengkapnya

Kementerian Daerah Tertinggal Fokus Garap Listrik, Pasar dan Jalan

25 Januari 2010

Kementerian Daerah Tertinggal Fokus Garap Listrik, Pasar dan Jalan

Guna mempercepat kemajuan kawasan tertinggal, Kementerian Percepatan Daerah Tertinggal mencanangkan tiga program, pembangunan Listrik Masuk Desa, Pasar Desa, serta Jalan Desa.

Baca Selengkapnya

Beli Pesawat Rp 18 Miliar, Bupati Mimika Kena Teror

2 Desember 2008

Beli Pesawat Rp 18 Miliar, Bupati Mimika Kena Teror

Tidak ada pesawat yang murah. Pemerintah Republik Indonesia tak pernah menyediakan sarana transportasi ke pedalaman yang layak untuk masyarakat terpencil.

Baca Selengkapnya