Awas, Gempa Samudra Hindia Berdampak pada Megathrust Sumatera

Reporter

Jumat, 11 Maret 2016 08:55 WIB

Sejumlah warga mengungsi menggunakan sepeda motor setelah terjadinya gempa berpotensi tsunami di Kota Padang, Sumatera Barat, 2 Maret 2016. BMKG merilis gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter pada pukul 19.49 WIB mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai. ANTARA/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan magnitude 7,8 di Samudra Hindia pada Rabu, 2 Maret 2016, diyakini berdampak pada kondisi zona subduksi gempa besar (megathrust) Sumatera.

Pakar gempa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawidjaja, mengatakan gempa akibat sesar geser di Samudra Hindia membuat lempeng bergerak ke timur atau zona subduksi. Pakar gempa dari Institut Teknologi Bandung, Irwan Meilano, berpendapat sama.

Menurut Danny, lempeng samudra menekan ke bawah dan mengarah ke zona subduksi atau tumbukan lempeng Indo Australia dengan Eurasia di lepas pantai sepanjang pesisir barat Sumatera. "Kalau kita lihat di stasiun GPS (global positioning system) yang dipasang di Mentawai, gerakannya (lempeng) mengarah ke timur. Hubungannya tidak langsung dan cukup kompleks," katanya saat acara diskusi gempa Samudra Hindia di ITB yang berlangsung Kamis, 10 Maret 2016.

Di Samudra Hindia, ada dua sistem besar sesar yang memunculkan gempa. Arah sesarnya ada yang ke barat-timur dan utara-selatan. Berdasarkan teori dan hasil perhitungannya, gempa di Samudra Hindia mengakibatkan pemipihan dan pemanjangan lempeng. "Setiap ada gempa-gempa di Samudra Hindia, pasti akan menambah beban di megathrust Sumatera," ujarnya.

Danny membagi zona sumber gempa besar di sepanjang megathrust dalam lima potongan atau segmen. Dimulai dari Andaman-Aceh, kemudian Nias, Mentawai, Enggano, hingga Sunda. Selain segmen Mentawai yang belum melepaskan energi tekanannya dan menjadi gempa, sebuah segmen lain juga perlu diwaspadai. "Segmen Sunda ini datanya tidak ada, kita tidak tahu," tuturnya.

Pakar gempa dari ITB, Irwan Meilano mengatakan, dari catatan kejadian gempa, terlihat cukup banyak yang sumbernya berasal di Samudra Hindia. "Banyak gempa dangkal dengan kedalaman sumber kurang dari 40 kilometer," ucapnya. Implikasi atau dampaknya menyebabkan stres transfer atau perpindahan tekanan ke zona subduksi atau megathrust Sumatera.

Perubahan tekanan lempeng itu dinilainya cukup berpengaruh pada bagian zona subduksi Sumatera. Walau begitu, kata Danny Hilman juga Irwan serta peneliti gempa lain dalam diskusi tersebut, prediksi waktu kejadian gempa di zona subduksi itu masih sulit. "Gempa kemarin harus membuat kita lebih waspada ke depan," kata Danny Hilman.

Sebelumnya diberitakan, gempa yang bersumber di Samudra Hindia tersebut mengguncang Mentawai dan Sumatera Barat pada Rabu, 2 Maret 2016, pukul 19.49 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara resmi mengakhiri peringatan dini tsunami tepat pukul 22.32 WIB setelah mengeluarkan peringatan dini tsunami.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

2 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

5 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

5 hari lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

6 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

6 hari lalu

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

BPJS Kesehatan memang memiliki aturan tertentu terkait penanganan korban bencana alam. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

7 hari lalu

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas

8 hari lalu

Mengenang Gempa Bumi Dahsyat Sichuan 2008 Berkekuatan 7,9 SR: Sekitar 90 Ribu Jiwa Tewas

Gempa bumi dahsyat Sichuan yang terjadi pada 12 Mei 2008 menjadi salah satu gempa dengan korban jiwa terbanyak yang terjadi di China.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

8 hari lalu

Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

Masyarakat atau wisatawan bisa mengunjungi Pendopo untuk wisata sejarah Kota Bandung, dibatasi 100 orang per hari.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

12 hari lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

13 hari lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya