TEMPO Interaktif, Surabaya: Ribuan buruh PT Maspion tetap melakukan mogok kerja hingga Jumat (24/2). Di hari kelima mogok ini, seluruh buruh yang berasal dari Maspion I hingga V, memutuskan untuk melanjutkan aksi dengan menginap di pabrik Maspion I yang berada di kawasan Aloha Sidoarjo. Niatan ini mereka ambil karena tuntutan mereka belum juga dipenuhi pihak perusahaan.Hari ini sebenarnya ada pertemuan antara ketua komisi E DPRD Jawa Timur Saleh Ismail Mukadar, Kepala Dinas Tenaga Kerja Jatim Sujono, Kepala Biro Kesejahteraan Pemerintah Provinsi Jatim Ali Sakroni, dan perwakilan PT Maspion yang dikuasakan penuh kepada Direktur SDM PT Maspion Andy Candra di sebuah hotel di Surabaya.Karena pertemuan bersifat tertutup dan tidak melibatkan perwakilan buruh, mereka menolak hasilnya. “Apapun hasilnya, pertemuan tertutup tersebut hanyalah upaya para broker untuk mencari keuntangan sepihak,” ujar Pamungkas, Koordinator serikat buruh ketika berorasi dihadapan ribuan buruh.Meski dalam pertemuan yang terkesan sembunyi-sembunyi ini, pihak maspion telah melunak dengan memberikan tambahan gaji yang juga akan dimasukkan ke dalam slip gaji sebesar Rp 6 ribu serta sisanya Rp 24 ribu akan diberikan dengan perjanjian hutang. Namun para buruh tetap ngotot pada pendirian semula, yaitu penambahan gaji pokok yang masuk ke dalam slip gaji sebesar Rp 30 ribu.Tuntutan buruh untuk menambah gaji pokok mereka sebesar Rp 30 ribu merupakan kekurangan dari belum digunakannya SK revisi gubernur jatim, dan masih digunakannya patokan upah yang berlandaskan SK sebelum revisi. Setelah adanya SK revisi, UMK mereka seharusnya Rp 685.500. Namun hingga saat ini pihak perusahaan masih menggunakan patokan SK lama dengan UMK yang masih Rp 655.500. Rohman Taufiq