Masinton Janji Buka-bukaan Soal Dita, Apa Saja?  

Rabu, 3 Februari 2016 17:11 WIB

Staf anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, Dita Aditia, saat memberikan pengaduan dan perlindungan, di kantor Komnas Perempuan, Jakarta, 1 Februari 2016. Dita Aditia meminta perlindungan terkait kasus tindak kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh Masinton Pasaribu. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu akan buka-bukaan tentang identitas sekretaris pribadinya, Dita Aditia Ismawati. Hal ini akan dilakukan Masinton di depan Mahkamah Kehormatan Dewan seandainya dipanggil dalam sidang etik.

"Masinton sudah siap," kata rekannya di Fraksi PDIP, Junimart Girsang di Komisi Hukum Parlemen Senayan, Rabu, 3 Februari 2015. "Semua akan dibeberkan."

Salah satu yang bakal diungkapkan Masinton soal kronologi dan alasan Ketua Organisasi Sayap PDIP tersebut menerima Dita sebagai sespri meski berstatus kader Partai Nasional Demokrat. Pasalnya, seluruh anggota Parlemen dari Fraksi PDIP hanya boleh mengangkat tenaga ahli berasal dari partai berlambang kepala banteng tersebut. Sedangkan Dita adalah kader Partai Nasdem.

Menurut Junimart, Masinton menyimpan alasan khusus hingga menerima dan bersedia memberikan pekerjaan bagi Dita. "Soal asmara saya tak tahu," kata Junimart. "Tapi ini alasan profesional Masinton."

Di hadapan seluruh koleganya, Junimart mengatakan, Masinton sudah menyampaikan peristiwa pemukulan yang sebenarnya refleks Tenaga Ahli Abraham Leo Tanditasik saat Dita mencoba mengambil alih kemudi mobil. Saat itu Dita dituding tengah mabuk dan bicara tak jelas. Sebagai upaya menghindari kecelakaan, Abraham menepis tangan Dita yang justru berimbas terpukulnya pelipis kanan mahasiswi magister Universitas Trisakti tersebut.

Lembaga Bantuan Hukum APIK melaporkan Masinton ke Mahkamah Kehormatan Dewan dan Badan Reserse Kriminal Polri. LBH berpegang pada kesaksian Dita, pemukulan terjadi secara sengaja karena Masinton mencurigai kliennya membuka rahasia politikus tersebut ke kader-kader Partai Nasdem. Sebelum pemukulan, Masinton menjemput Dita yang tengah berkumpul bersama beberapa kader Nasdem di sebuah cafe, Cikini, Jakarta Pusat.

Junimart membantah rekannya menghilang pasca mencuatkan kabar pemukulan. Ia menilai, Masinton memang anggota parlemen yang sibuk karena turut mengurus sejumlah organisasi, termasuk salah satu organisasi sayap PDIP, Relawan Pemuda untuk Demokrasi atau Repdem. "Tidak menghilang, dia itu banyak kegiatan," kata Junimart.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

6 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya