Lomba Metode Pemetaan Gambut Digelar, Hadiahnya 1 Juta Dolar  

Reporter

Rabu, 3 Februari 2016 09:11 WIB

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berkoordinasi dengan para bawahannya usai menyusuri pematang kanal bersekat yang dibangun untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan gambut di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, 31 Oktober 2015. ANTARA/Saptono

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Informasi Geospasial (BIG) menggelar Indonesian Peat Prize atau Kompetisi Metode Pemetaan Gambut Indonesia dengan hadiah US$ 1 juta. Kompetisi ini didukung David dan Lucile Packard Foundation, dan pelaksananya adalah World Resources Institute Indonesia (WRI).

“Kompetisi ini menggabungkan keterampilan, kerja sama, dan kreativitas dari seluruh Indonesia--dan masyarakat dunia--dalam menjawab salah satu tantangan besar pada zaman ini,” kata Kepala BIG Priyadi Kardono ketika meluncurkan kompetisi itu di Jakarta, Selasa, 2 Februari 2016.

Tujuan lomba ini adalah untuk mendapatkan metode pemetaan lahan gambut yang lebih akurat dan cepat guna mengetahui luas dan ketebalan lahan gambut di Indonesia. Lahan gambut berperan penting dalam menjaga keragaman hayati dan pengaturan iklim.

Namun lahan ini juga sangat diminati sejumlah pemangku kepentingan yang akhirnya mempercepat kerusakan, mengakibatkan lepasnya karbon dioksida dalam jumlah besar ke udara.

Menurut data Rencana Aksi Nasional Penurunan Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) dari Bappenas, emisi karbon lahan gambut dari pembusukan gambut dan kebakaran gambut menyumbang 42 persen dari seluruh emisi Indonesia.

Priyadi Kardono menjelaskan diperlukan transformasi dalam mengelola lahan gambut. Langkah pertama adalah memetakan lahan gambut secara cepat dan akurat. Pemetaan ini akan memberi informasi yang diperlukan dalam mengelola secara efisien dan efektif, termasuk dalam melakukan berbagai kegiatan restorasi yang dibutuhkan.

Direktur World Resources Institute Indonesia (WRI) Tjokorda Nirarta Samadhi mengatakan Indonesia Peat Prize akan berlangsung selama dua tahun. Pendaftaran dan kualifikasi dimulai pada 2 Februari 2016.

Kompetisi ini memberikan penghargaan US$ 1 juta kepada tim yang berhasil membuat dan mendemonstrasikan metodologi yang transparan, kredibel, serta bisa direplikasi di lokasi mana pun guna memetakan luas dan ketebalan lahan gambut di Indonesia.

“Metode yang berhasil akan diumumkan pada akhir 2017, juga akan dapat membantu merevisi standar nasional pemetaan lahan gambut di Indonesia,” lanjut Nirarta Samadhi.

Panitia mengundang mahasiswa, konsultan, pimpinan lembaga, ilmuwan, lembaga penelitian, perusahaan, universitas, CSO, lembaga swadaya masyarakat (LSM), atau siapa pun yang memiliki ide bagus untuk mendaftar.

Dewan Penasihat Ilmiah yang dibentuk untuk kompetisi ini akan mengkaji semua aplikasi yang masuk dan melakukan kualifikasi. Mereka memberikan rekomendasi mengenai peserta, para finalis, dan pemenangnya kepada BIG dan Packard Foundation.

Calon peserta yang berminat dan memenuhi syarat dapat mendaftar hingga 11 Mei 2016. Mereka dapat berkunjung ke situs www.indonesianpeatprize.com untuk keterangan lebih lanjut.

UNTUNG WIDYANTO

Berita terkait

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

26 Juli 2018

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

Sandiaga Uno mengatakan menjelang perhelatan Asian Games 2018 pihaknya segera menghentikan proses produksi tempe di sekitar Kali Item.

Baca Selengkapnya

Koalisi Lingkungan Persoalkan Pengelolaan Lahan Gambut RAPP

21 Oktober 2017

Koalisi Lingkungan Persoalkan Pengelolaan Lahan Gambut RAPP

EoF mensinyalir APRIL melalui RAPP sengaja mengabaikan Surat Peringatan kedua Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan soal pengelolaan lahan gambut

Baca Selengkapnya

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

22 September 2017

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

Indonesia segera kedatangan dua ekor giant panda (Ailuropoda melanoleuca) langsung dari Cina.

Baca Selengkapnya

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

18 September 2017

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

Massa menuntut masuk ke dalam gedung LBH. Tawaran dari polisi tak dihiraukan.

Baca Selengkapnya

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

17 September 2017

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

Kantor YLBHI dikepung massa yang mengancam akan membubarkan acara Asik-Asik yang digagas pasca pembubaran Seminar Sejarah 1965.

Baca Selengkapnya

WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

17 September 2017

WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

WALHI turut bersuara atas tindakan Kepolisian membubarkan seminar Sejarah 1965 yang diselenggarakan oleh Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.

Baca Selengkapnya