TEMPO Interaktif, Solo:Jumlah pedagang kaki lima (PKL) di Kota Solo meningkat sangat pesat dalam dua tahun terakhir. Jika pada tahun 2003 tercatat 3.834 PKL, maka pada pendataan akhir tahun 2005 PKL di Kota Solo sudah mencapai 5.817 PKL."Peningkatannya sangat pesat mencapai 51,7 persen. Terjadinya lonjakan jumlah PKL ini mengkhawatirkan karena areal kaki lima akan berjubel sehingga mengganggu keindahan kota," ungkap Kepala Kantor PKL Solo, Bambang Santosa, Sabtu (18/2).Dikatakannya, krisis ekonomi yang berkepanjangan menjadi faktor terus meningkatnya jumlah PKL. Peningkatan itu sebagai dampak negatif dari pemerintah yang tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan guna menampung tenaga kerja yang jumlahnya sangat banyak. "Krisis berkepanjangan yang berdampak pada banyaknya angka pemutusan hubungan kerja pada industri khususnya di Solo dan kabupaten sekitarnya, membuat usaha PKL jadi pilihan memungkinkan untuk bertahan hidup," ungkapnya."Dari pendataan yang telah dilakukan, kenyataannya menunjukkan PKL di Solo ternyata tidak hanya dari masyarakat kecil, tetapi juga berasal dari kalangan mahasiswa dan kalangan terdidik," paparnya.Mereka juga berasal dari berbagai kabupaten di seputar Kota Solo. Hal ini bisa dipahami mengingat Kota Solo merupakan daerah tujuan urbanisasi bagi penduduk di eks-karesidenan Surakarta.Bambang mengakui, merebaknya jumlah PKL akan bisa menjadi persoalan serius jika tidak ditangani dengan baik. Sebagai penataan awal, Pemkot Solo akan memberi ruang mereka dengan membuat zona khusus. Jika di suatu kawasan terdapat banyak PKL maka akan direlokasi.Untuk memudahkan penataan, Pemkot juga membuat kantung-kantung PKL dengan membuat shelter, tenda, gerobak PKL. "Sehingga tidak setiap titik dipadati PKL. Tahun 2006 akan dibangun sebanyak 350 shelter PKL, 250 tenda dan 25 gerobak kaca bagi pedagang asongan. Biaya diambilkan dari APBD dengan anggaran Rp 3,7 miliar," katanya.Pemkot juga melarang para PKL yang menempati lajur pinggir jalan raya membuat permanen bangunannya. Setiap bangunan harus bisa dibongkar pasang. Tempo-Anas Syahirul