Pengikut Gafatar Ini Unjuk Kemahiran Bikin Penjernih Air  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 2 Februari 2016 18:27 WIB

Sejumlah mantan anggota Gerakan Fajar Nasional (Gafatar) mengantri makanan di tempat penampungan sementara Youth Centre, Sleman, Yogyakarta, 29 Januari 2016. Selama tiga hari kedepan mereka akan dikarantina guna mendapatkan pendampingan dan pemahaman mengenai deradikalisasi. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ditampung di Youth Center, Mlati, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tak semuanya apatis menghadapi nasib mereka setelah dipulangkan dari Kalimantan. Salah satu di antaranya justru bersemangat ketika diberi kegiatan sesuai keahlian membuat peralatan penjernih air.

Adalah Sugiyanto, 29 tahun, warga Gamping, Sleman, yang ikut eksodus ke Kalimantan Barat enam bulan lalu menunjukkan keahliannya membuat peralatan penjernih air. Air yang semula kotor, setelah diproses peralatan buatannya bisa langsung diminum tanpa harus dimasak dan sehat.

"Basis saya teknik, jadi mengurusi kelistrikan dan teknologi. Salah satunya saya membuat alat penjernih air," kata dia, Selasa, 2 Februari 2016.

Alat yang digunakan sangat sederhana. Yaitu dengan paralon ukuran 4 dim (desimeter) dan 2 dim di dalamnya. Di dalam paralon itu diisi batu batu alam putih, zeloith dan karbon aktif. Di dalam bak penampungan air, jika airnya sangat keruh diberi batu kapur dan sebelum masuk ke dua paralon penjernihan tersaring kain kasa sebagai filter.

Air yang awalnya keruh, saat keluar dari keran akhir, air sudah jernih. Hanya menunggu selama 20 menit setelah bebatuan baru dimasukkan dalam paralon, air sudah bisa jernih. "Untuk tahap awal, air dibuang dulu karena masih membersihkan bebatuan, setelah itu air jernih terus," kata dia.

Hasilnya, setelah air diukur dengan PH meter, rata-rata PH nya mencapai 6. “Sudah layak minum," kata dia. Untuk membuat alat pembuat air layak minum hanya butuh biaya Rp 1,5 juta.

Ia berkisah, saat berada di Mempawah, Kalimantan Barat, air sangat keruh. Sebab, air di sana adalah air lahan gambut yang warnanya kecokelatan. "Di kamp di Kalimantan kami minum air dari alat seperti ini," kata dia.

Rata-rata, kata dia, untuk membuat alat penyaring air layak minum hanya butuh biaya Rp 1,5 juta.

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Sleman, Untoro Budiharjo, pengikut Gafatar yang dipulangkan akan dibina dalam lapangan kerja. "Tidak memberi ikan, tetapi memberi kail untuk lapangan kerja," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

17 Januari 2024

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

Paul Mackenzie, pemimpin aliran sesat sekte kelaparan di Kenya akan didakwa melakukan pembunuhan dan terorisme atas kematian lebih dari 400 orang

Baca Selengkapnya

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?

25 Juni 2023

10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?

MUI menetapkan 10 indikator untuk memberikan fatwa sesat, apakah Ponpes Al Zaytun masuk dalam kategorinya? Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Respons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran

23 Juni 2023

Respons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran

Kemenag buka suara soal kontroversi Ponpes Al Zaytun. Pihaknya menyebut bakal bekukan jika terbukti sesat dan bantah bantuan miliaran.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat

23 Juni 2023

Kemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat

Pondok pesantren di Indramayu, Al Zaytun, dituding menyebarkan ajaran sesat hingga berujung demonstrasi penolakan dari masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

MUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya

21 Juni 2023

MUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya

Pada 2002, MUI sebenarnya telah mengkaji sejumlah kontroversi Ponpes Al Zaytun, Indramayu, ini.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Aliran Sesat di Kenya Bertambah Jadi 201 Orang

14 Mei 2023

Korban Tewas Aliran Sesat di Kenya Bertambah Jadi 201 Orang

Sebanyak 22 mayat anggota kelompok aliran sesat kultus hari kiamat ditemukan di kawasan hutan Shakahola, Kenya, Sabtu, 13 Mei 2023.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Sekte Aliran Sesat di Kenya Mayoritas Anak-anak

29 April 2023

Korban Jiwa Sekte Aliran Sesat di Kenya Mayoritas Anak-anak

Pemerintah Kenya mencatat sebagian besar korban meninggal dunia terkait dengan sekte aliran sesat adalah anak-anak.

Baca Selengkapnya