Gafatar Dituding Sesat, Fahri Hamzah: Silakan Membela Diri

Reporter

Editor

Anton Septian

Rabu, 13 Januari 2016 12:57 WIB

Fahri Hamzah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mempersilakan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) untuk membela diri menyusul merebaknya beragam informasi yang menuding organisasi tersebut sesat. "Silakan membela diri. Tapi kalau dari awal ilegal, mereka tidak akan mungkin berani membela diri," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 13 Januari 2016.

Menurut Fahri, masyarakat seharusnya membangun organisasi yang sehat, bukan organisasi yang menyesatkan masyarakat.

BACA: Ini Sosok Eko, Tersangka Hilangnya Dokter Rica

Fahri pun berujar, diperlukan peran dari pemerintah agar terbentuk organisasi-organisasi masyarakat yang sehat dan tetap rasional. Menurut dia, pemerintah harus mendatangi organisasi-organisasi yang baru terbentuk di masyarakat secara organisasional. "Apakah legal, apakah punya dasar," katanya.

Apabila organisasi itu tidak memiliki dasar, menurut Fahri, organisasi itu harus ditutup. Dia berujar, Indonesia menganut sistem perizinan. "Jadi, orang harus mendaftarkan organisasinya sehingga kalau ada apa-apa, negara punya mekanisme dan tanggung jawab untuk menangani mereka," ujarnya.

BACA: Cara Gafatar Rekrut Anggota, Tak Memandang Agama

Selain itu, Fahri berkata, apabila terdapat tindakan ilegal yang mereka lakukan, permasalahan tersebut harus segera dituntaskan. "Kalau memang ada tindakan berbahaya dalam organisasi itu, pemerintah harus mengumumkan. Tetapi, semua harus melalui mekanisme peradilan, mekanisme hukum," tuturnya.

Fahri mengatakan pemerintah tidak boleh melakukan tuduhan kepada masyarakat tanpa dasar yang jelas. "Orang salah atau benar kan kita tidak tahu kecuali ada proses peradilan yang terbuka, yang disaksikan oleh masyarakat yang berada di hadapan hukum," katanya.

BACA: Gafatar Menyasar Anak Muda Pencari Jati Diri

Gafatar ramai diperbincangkan setelah dikaitkan dengan hilangnya dokter Rica Tri Handayani di Yogyakarta sejak 30 Desember 2015. Dokter muda tersebut akhirnya ditemukan polisi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dan dibawa kembali ke Yogyakarta pada 11 Januari 2016.

Di Surabaya, seorang mahasiswa bernama Eri Indra Kausar juga telah meninggalkan rumahnya di Jalan Suripto, Kenjeran, Surabaya, sejak empat bulan lalu. Dia sempat memberi kabar melalui pesan pendek kepada keluarganya bahwa ia ikut bergabung dengan Gafatar.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

BERITA MENARIK:
Kasus Kopi Mirna, Polisi Geledah Rumah Jessica
2 Bocah Diduga Dikeroyok 5 Orang Marinir, Ini Kronologinya
Ahli Forensik Menduga Mirna Dibunuh, Begini Skenarionya

Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

2 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

3 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

4 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

10 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

25 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

53 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

4 Maret 2024

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?

Baca Selengkapnya

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

3 Maret 2024

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU

Baca Selengkapnya

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

2 Maret 2024

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya