Akbar Tandjung: Nurdin Halid Tak Punya Kontribusi di Golkar  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 6 Januari 2016 16:05 WIB

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengecam sikap Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Nurdin Halid, yang memberikan teguran kepadanya. Sanksi itu merupakan sikap yang diambil Golkar Aburizal karena Akbar merekomendasikan penyelenggaraan musyawarah nasional (munas) untuk menyatukan Partai Beringin.

Akbar pun meminta Nurdin tahu diri. "Siapa Nurdin Halid dan pernah berbuat apa dia untuk Golkar?" katanya di Akbar Tandjung Institute, Selasa, 5 Januari 2015.

Menurut Akbar, rekomendasi Dewan Pertimbangan tentang permintaan diselenggarakan munas itu sesuai dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Partai Golkar. Fungsi Dewan Pertimbangan, ujar dia, adalah memberikan nasihat kepada partai, baik diminta maupun tidak.

SIMAK:
Dicopot dari Fraksi, Bambang Soesatyo Tak Akan Tanya Ical
Didepak dari Sekretaris Fraksi, Bamsat: Emang Gue Pikirin?



Apalagi, ujar dia, masalah Golkar yang sudah berlangsung satu tahun lebih ini berdampak hingga akar rumput. Dia mencontohkan, dalam pemilihan kepala daerah serentak, 9 Desember tahun lalu, suara Golkar terpuruk. Dari 269 daerah pemilihan, ucap dia, Golkar hanya ikut di 116 daerah dan menang di 49 wilayah. "Dewan Pertimbangan khawatir, pada pilkada serentak 2017 nanti, akan terjadi hal serupa," tuturnya.

Sebelumnya, Nurdin mengatakan Akbar tidak bisa mendesak pelaksanaan munas bersama dari kubu Aburizal ataupun Agung Laksono. Menurut Nurdin, hasil itu merupakan rekomendasi Konsultasi Nasional kubu Aburizal di Bali, yang dimulai pada Senin dan berakhir pada Selasa lalu.

SIMAK: Bamsat Sebut Julukan Baru Novanto: Papa Nggak Sabaran

Menurut Nurdin, rekomendasi itu disepakati 34 pengurus Golkar tingkat satu atau dewan pimpinan daerah. Selain memberikan teguran untuk Akbar, ada tiga rekomendasi lain, yakni menolak mengadakan munas hingga 2019, hasil dan keputusan partai sesuai dengan Munas Bali pimpinan Aburizal, serta mengadakan Rapat Pimpinan Nasional di Yogyakarta pada 23 Januari.

Akbar juga menanggapi rekomendasi konsultasi tersebut. Menurut dia, tidak ada dasar hukum menyelenggarakan konsultasi karena Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencabut surat kepengurusan Golkar Agung dan tidak mengesahkan kepengurusan Aburizal. "Begitu juga Rapimnas nanti," katanya.

HUSSEIN ABRI YUSUF MUDA DONGORAN

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

12 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

11 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

19 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

20 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

20 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

21 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

24 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

29 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

29 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

36 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya