Horta Klaim Laporan Pembunuhan 183.000 Orang Timor Akurat
Reporter
Editor
Senin, 23 Januari 2006 09:52 WIB
TEMPO Interaktif, Sydney: Menteri Luar Negeri Timor Leste Jose Ramos Horta mengklaim, laporan Komisi Penerimaan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi (CRTR) yang antara lain menuduh pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas kematian 183.000 orang Timor "sangat akurat".Namun, kepada stasiun berita CNN, Horta mengimbau warga negaranya untuk bersikap teguh dengan tidak hanya menoleh ke masa lalu. "Tujuan dari laporan itu bukan untuk menyalahkan Indonesia," katanya, Senin.Dalam laporan yang disampaikan Presiden Timor Leste Xanan Gusmao, Jumat, CRTR menuduh Indonesia membunuh 84.000-183.000 orang Timor pada 1975-1999 -- selama wilayah Timor Timur menjadi provinsi ke-27 RI. Tentara Nasional Indonesia bahkan dituduh menggunakan bom napalm dan zat kimia lainnya untuk meracuni orang Timor.Menurut Horta, tujuan dari laporan itu adalah "melihat dan mengerti masa lalu, sehingga kekerasan tidak akan terjadi lagi."Ia menambahkan, orang-orang yang bertanggung jawab atas kejahatan seharusnya diadili. Namun, ia menyatakan, banyak di antara orang yang bertanggung jawab itu telah hilang atau meninggal dunia.Menurut Horta, Indonesia pun kini sangat berbeda dibandingkan saat menguasai wilayah Timor. Ia bahkan menyebutkan, satu-satunya jalan terbaik adalah bekerja sama dengan Indonesia. "Lihat laporan itu secara obyektif, dan semua yang salah di masa lalu harus diselesaikan," tuturnya.Menurut Horta, kekerasan yang terjadi di Timor Timur tidak hanya melibatkan satu sisi. Apalagi saat perang sipil meledak pada 1975. Budi
Indonesia dan Timor Leste Bahas Masalah Perbatasan hingga Kerja Sama Ekonomi
12 Januari 2023
Indonesia dan Timor Leste Bahas Masalah Perbatasan hingga Kerja Sama Ekonomi
Sejumlah isu dibahas dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri Indonesia dan Timor Leste kemarin, seperti peluang meningkatkan kerja sama ekonomi dan penyelesaian batas darat antara kedua negara.