TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan Ketua MPR, Amien Rais, meminta pemerintah bertindak tegas dengan menutup perusahaan pertambangan PT Freeport Indonesia di Papua. "Ini adalah batu ujian bagi pemerintah apakah mempu melakukan perubahan untuk kemajuan bangsa," kata Amien kepada Wartawan seusai memberikan kuliah di Universitas Al-Azhar Indonesia, Kamis (19/1).Ia menjelaskan, Freeport memiliki tiga kesalahan besar kepada pemerintah dan rakyat Indonesia. Kejahatan pertama adalah soal lingkungan, tidak jelasnya data produksi PT Freeport, dan pembagian keuntungan yang tidak adil bagi pemerintah. "Saat ini salju di puncak tertinggi pegunungan Jaya Wijaya sudah mencair akibat pencemaran limbah buangan pertambangan Freeport jumlahnya dua kali lebih besar dari buangan pengedukan perusahaan Panama," kata Amien mencontohkan pencemaran lingkungan yang terjadi di Papua. Berkaitan dengan kesalahaan ke dua, ia menunjuk diangkutnya seluruh hasil pertambangan tanpa melalui proses yang transparan. Bahan tambang dari perut bumi Papua langsung disalurkan dengan pipa dari pegunungan ke kapal-kapal besar di laut Arapura. "Kita tidak pernah tahu berapa kandungan tembaga, emas, bahkan kabarnya uranium yang dibawa keluar dari tanah air kita," katanya dengan nada geram.Jika PT Freeport Indonesia telah memperbaiki kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh kegiatan pertambangannya, lanjut Amien, barulah perusahaan itu boleh diizinkan kembali beroperasi di Indonesia. Ia juga mengaku sudah menyampaikan sebagian keluhan rakyat tentang PT Freeport kepada komisaris perusahaan itu, Hennry Kissinger, dalam kunjungannya ke New York, ASbeberapa waktu lalu. Wahyu Dhyatmika
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
34 hari lalu
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.