Walhi Tolak Bantuan Dari AS, Inggris, dan Australia
Reporter
Editor
Senin, 4 Agustus 2003 10:56 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menolak bantuan dari United State Agency for International (USAID), Departement for International Development (DFID), dan Australia Agency for International (AusAID). Penolakan dari organisasi penggiat lingkungan ini sebagai bentuk protes agresi Amerika Serikat, Australia, dan Inggris ke Irak. Protes tidak mesti melalui Dewan Keamanan PBB, tetapi salah satunya, memutuskan kerjasama berupa finansial, kata Longgena Ginting, Ketua Walhi di kantornya, Jakarta, Senin (22/3). Menurut Longgena, agresi itu bertentangan dengan dasar LSM ini yang intinya menjunjung nilai kemanusianaan dan penghormatan terhadap makluk hidup. Bantuan dari ketiga negara itu, menurut Longgena merupakan 30 persen dari dana yang diterima Walhi per tahun. Dari USAID, Walhi menerima bantuan sebesar Rp 1,25 miliar selama dua tahun semenjak tahun 2002. Sedang untuk DFID dan AusAID, sebesar Rp 8 miliar yang disalurkan selama tiga tahun, dan saat ini masih dalam proses negosiasi. Untuk DFID akan cair bulan-bulan ini. Sedang AusAID masih negosiasi, kata Longgena. Penolakan bantuan itu, tambah Longgena, akan terus dilakukan sampai ketiga negara mengubah prilakunya. Tidak cukup dengan menghentikan serangan ke Irak, kata dia. Namun, penolakan bantuan ini, dilakukan terhadap ketiga pemerintah dan tidak kepada lembaga swadaya di sana. Pemutusan sendiri, dilakukan baru oleh Walhi pusat. Sementara Walhi daerah masih akan mereka bahas dalam rapat tiga bulan mendatang. Walhi saat ini membawahi 510 organisasi dan 24 cabang di daerah. Untuk tingkat daerah, Walhi pusat menyerahkan sepenuhnya kepada cabangnya. (Purwanto TEMPO News Room)
Berita terkait
TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel
4 menit lalu
TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang