Kaum muslim dan calon haji melakukan Tawaf, mengelilingi Kabah 7 kali berlawanan arah jarum jam , di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, 28 September 2014. Dilek Mermer/Anadolu Agency/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil menegaskan kuota haji pada 2016 ditentukan dari pemberitahuan pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
“Kami belum bisa menyampaikan kepada calon jemaah haji bahwa kuota haji Indonesia akan normal kembali,” kata Djamil dalam rilis yang diterima Tempo, Selasa, 1 Desember 2015.
Djamil menepis kabar dari beberapa pembimbing haji yang menyebutkan kuota haji Indonesia tahun depan kembali normal. Ia baru akan menyampaikan kepada masyarakat setelah bertemu dengan pemerintah Arab Saudi.
“Insya Allah sepulang dari Arab Saudi pada pertengahan Januari nanti akan kami sampaikan ke publik,” ujar Djamil.
Pemerintah Arab Saudi tengah memperluas Masjidil Haram untuk menampung jemaah yang membeludak. Akibat proyek perluasan itu, menurut Djamil, pemerintah Arab Saudi memotong 20 persen kuota haji semua negara, termasuk Indonesia. Dampaknya adalah makin panjangnya daftar tunggu calon jemaah haji di Indonesia.
Meski demikian, Djamil ingin kuota haji bagi umat Islam di Indonesia ditambah karena adanya peningkatan calon jemaah haji yang mendaftar. “Mohon doa umat agar kuota haji Indonesia bertambah. Tanpa dukungan umat, kami bukanlah siapa-siapa dan tak akan berdaya,” tutur Djamil.