Diskors, Pengemudi Go-Jek Kena Denda hingga Jutaan Rupiah

Reporter

Selasa, 1 Desember 2015 13:35 WIB

Ilustrasi Gojek/ GO-JEK. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Sulaiman, koordinator aksi unjuk rasa pengemudi Go-Jek, memprotes skors yang dilakukan pihak manajemen kepada sekitar 17 ribu pengemudi melalui pesan pendek. Alasannya, para pengemudi Go-Jek tersebut dinyatakan telah melakukan order fiktif.

"Kami meminta sistem suspend dibuka (dihentikan) karena itu sangat merugikan kami," ujar pria yang akrab disapa Sule itu saat menggelar unjuk rasa di Balai Kota Bandung, Selasa, 1 Desember 2015. Saat ini, jumlah pengemudi Go-Jek di Kota Bandung mencapai 35 ribu orang.

Dampak suspend tersebut adalah pengemudi tidak dapat menarik dari rekening bank (withdraw) uang hasil jerih payah mereka selama ini. Sedangkan pengemudi yang terkena suspend tetap harus membayar cicilan smartphone, jaket, dan helm yang diberikan PT Go-Jek Indonesia kepada pengemudi.

"Pemotongan itu tidak wajar dan tidak ada kesepakatan di awal. Kami ini mitra kerja, bukan anak buah, bukan bawahan sesuai dengan kontrak kerja yang berkekuatan hukum dengan disertai meterai," tuturnya.

Selain suspend yang mengakibatkan para driver tidak bisa melayani konsumen, pengemudi yang diskors harus membayar denda dengan besaran berbeda-beda sesuai dengan pesan pendek yang dikirim Go-Jek Indo. Dari beberapa SMS yang ditunjukkan, besaran denda yang harus dibayar jika ingin aktif kembali sebagai pengemudi Go-Jek bahkan mencapai puluhan juta rupiah.

"Tugas driver adalah menerima order, bukan membuat order fiktif. Kami khawatir ini hanya permainan manajemen," ujarnya.

Johan, pengemudi Go-Jek yang terkena skors, mengatakan tidak pernah mengetahui perbedaan antara order fiktif dan order yang benar. Pria berusia 26 tahun ini pun diminta membayar denda Rp 900 ribu atas perbuatan yang tidak dilakukannya.

"Saya baru jadi driver dua bulan. Pendapatan minggu pertama sewaktu masih promo bisa Rp 1 juta seminggu. Setelah tak ada promo, hanya Rp 500 ribu," tuturnya.

Di depan wartawan, Johan pun mencoba menghubungi call centre Go-Jek dengan nomor 021-50233200. Namun, setelah beberapa kali panggilan, tidak jawaban dari nomor tersebut. Menurut Johan, call center ini merupakan satu-satunya nomor yang harus diakses ketika driver mendapat order bermasalah. Pasalnya, jika konsumen tidak membatalkan orderan, sementara si konsumen tidak bisa dihubungi, driver tidak bisa menerima order lain.

"Dari dulu memang tidak pernah ada yang ngangkat. Sekali nelepon saja bisa Rp 5.000," ujarnya.

Sementara itu, perwakilan manajemen Go-Jek Bandung belum bisa dimintai keterangan. Kantor perwakilan Go-Jek di Jalan BKR, Kota Bandung, pun tutup dan dijaga ketat pihak kepolisian.

PUTRA PRIMA PERDANA

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

4 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

14 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

19 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

24 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

50 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

57 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

58 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

20 Februari 2024

Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

Sopir bajaj pelaku pengeroyokan terhadap juru parkir di Kemayoran diancam penjara 5 tahun dan 6 bulan.

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya