COP21 Paris, Jokowi: Badan Restorasi Gambut Segera Dibentuk  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 1 Desember 2015 07:26 WIB

Presiden Indonesia, Jokow Widodo saat menghadiri Konferensi Internasional Peru UNFCCC COP21 di paris, Perancis. Dok/Istana

TEMPO.CO, Paris - Presiden Joko Widodo menyatakan akan membentuk Badan Restorasi Gambut guna memperbaiki lahan gambut yang rusak lantaran kebakaran lahan dan hutan. Dia mengatakan, rancangan aturannya sudah siap. "Tinggal teken saja, minggu depan sudah jadi," ujar Jokowi kepada media di sela-sela kunjungannya ke Paviliun Indonesia di COP21, Senin, 30 November 2015.

Nantinya, kata Jokowi, badan tersebut akan memiliki beberapa fungsi, yakni mengatur penggunaan lahan gambut dan mengevaluasi izin-izin hak penggunaan atas hutan yang sudah turun.

Selain itu, Jokowi menyatakan akan mengajak masyarakat adat untuk menjaga hutan. "Karena mereka yang tahu kondisinya persis," kata Jokowi. Hanya, Jokowi belum mau mengungkapkan bentuk keterlibatan tersebut.

Jokowi mendatangi Paviliun Indonesia setelah memberikan pernyataan kenegaraan dalam Konferensi Perubahan Iklim Internasional (COP21). Jokowi datang sekitar pukul 17.35 waktu setempat. Jokowi datang mengenakan setelan jas hitam. Ia didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Saat Jokowi datang, di Paviliun Indonesia sebetulnya sedang berlangsung dialog antarumat beragama yang dimoderatori Hasan Wirayuda. Melihat kedatangan Jokowi yang tiba-tiba itu, dialog sontak dihentikan. Para pembicara, salah satunya mantan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Din Syamsuddin dan Hasan Wirayuda, langsung berdiri menyambut Jokowi. Jokowi pun menyalami mereka satu per satu.

Saat Jokowi datang, Din menyatakan apresiasinya atas pidato kenegaraan yang diberikan Jokowi. "Kami memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Presiden Republik Indonesia," kata Din. Selesainya dari Paviliun Indonesia, Jokowi langsung pergi. Tak ada informasi resmi mengenai agenda Presiden setelah ini.

Hari ini, Senin, 30 November 2015, merupakan pembukaan Konferensi Internasional Perubahan Iklim (COP21). Semua kepala negara yang hadir, termasuk Presiden Joko Widodo, memberikan pernyataan nasional dalam pembukaan selama lima menit. Indonesia termasuk salah satu peserta Konferensi. Delegasi Indonesia mencapai 450 orang, yang terdiri atas pemerintah, lembaga, perusahaan swasta, dan media.

Dalam pernyataan nasionalnya di COP21, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia sanggup menurunkan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030. Bahkan sampai 41 persen jika mendapatkan bantuan internasional.

Menurut Jokowi, penurunan emisi dilakukan dengan mengambil beberapa langkah di berbagai bidang. Di bidang energi dengan pengalihan subsidi bahan bakar minyak ke sektor produktif. Juga, peningkatan penggunaan sumber energi terbarukan hingga 23 persen dari konsumsi energi nasional pada tahun 2025. Salah satunya ialah pengolahan sampah menjadi sumber energi.

Dalam bidang tata kelola hutan dan sektor lahan, kata Jokowi, akan dilakukan penerapan one map policy. "Yakni menetapkan moratorium dan review izin pemanfaatan lahan gambut, pengelolaan lahan, dan hutan produksi lestari," kata Jokowi dalam pernyataannya di hadapan ratusan pemimpin negara dunia.

AMRI MAHBUB (PARIS)

Berita terkait

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

5 menit lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

11 menit lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

1 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

1 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

1 jam lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

3 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Mendampingi Presiden Jokowi Gowes di Mataram

4 jam lalu

Mentan Amran Mendampingi Presiden Jokowi Gowes di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

4 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

4 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

5 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya