COP21, Ini Bukti Perusahaan Sawit Dukung Paviliun Indonesia

Senin, 30 November 2015 13:24 WIB

Pegawai Artha Graha Peduli melintas di depan Paviliun Indonesia. TEMPO/Untung Widyanto

TEMPO.CO, Paris - Dugaan adanya dukungan sejumlah perusahaan sawit dan hutan di Paviliun Indonesia di arena Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai perubahan iklim (COP21) di Paris, Prancis, Senin, 30 November 2015, terus bergulir. Kontroversi merebak karena perusahaan sawit dan hutan dituding sebagai dalang utama kebakaran hutan yang mendongkrak emisi karbon Indonesia setahun terakhir.

Paviliun Indonesia di COP21 mengambil tema ‘Solution to Climate Change’. Hingga hari terakhir konferensi bakal ada 47 diskusi dan seminar di paviliun ini, termasuk yang akan dihadiri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 8 Desember 2015.

Di lokasi paviliun, Tempo melihat sendiri bagaimana kesibukan beberapa pegawai Artha Graha Peduli di Paviliun Indonesia. Artha Graha Peduli merupakan unit sosial dari Grup Artha Graha. Mereka juga membagikan brosur anak perusahaannya di arena paviliun, yaitu PT Pasifik Agro Sentosa, perusahaan perkebunan sawit di Kalimantan Barat seluas 48 ribu hektare.

Selain itu, Artha Graha, Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) juga aktif menyebarkan brosur. Ini kawasan konservasi hutan seluas 45 hektare dan laut seluas 14 hektare di Provinsi Lampung. Kawasan ini dibangun Tommy Winata, pemilik Grup Artha Graha.

Selain AG, sponsor lain yang tampak di arena Paviliun Indonesia adalah Sinar Mas, Wilmar, dan perusahaan perkebunan sawit, serta hutan tanaman industri.

Dari jadwal acara Paviliun Indonesia, tampak Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan BPDP mengelola empat sesi seminar pada tanggal 2, 3, 8, dan 9 Desember 2015. Sementara Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) pada 1 dan 3 Desember 2015. Pada 1 Desember 2015 sore, PT Pasifik Agro Sentosa mengadakan seminar tentang TWNC.

Banyaknya perusahaan sawit di Paviliun Indonesia ini konon sudah dilaporkan pada Sekretariat Negara dan Presiden Jokowi. Pada Minggu sore, 29 November 2015, Emmy Hafild, mantan direktur Walhi yang dikenal dekat dengan Presiden Jokowi, tampak sibuk memeriksa film-film yang akan diputar di Paviliun Indonesia.

Dia melarang Tempo mengambil foto dan video kesibukannya. “Nanti dulu ya, ini belum selesai,” katanya. Sampai saat ini, konfirmasi dari perusahaan sawit dan HTI yang mendukung Paviliun Indonesia masih diupayakan redaksi.

UNTUNG WIDYANTO (PARIS)

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

21 menit lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

7 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

17 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

25 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

25 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

26 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

30 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya