Aneka Reptil, Musang, dan Anjing Akan Berlomba di Yogya  

Reporter

Jumat, 27 November 2015 18:43 WIB

Seekor anjing disisir rambutnya jelang dinilai untuk diikutsertakan dalam kontes National Championship Dog Show di ICE BSD, Tangerang, Banten, 2 Agustus 2015. Kontes tersebut dikuti peserta dari seluruh Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta (Disperindagkoptan) untuk kali pertama menggelar kontes tiga jenis satwa yang melibatkan puluhan komunitas dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Kontes satwa bertajuk Walikota Cup I ini diikuti aneka jenis reptil, musang, juga anjing, dan akan digelar di Pasar Ikan Higienis Kota Yogyakarta selama dua hari, Sabtu dan Minggu, 28-29 November 2015.

“Kami sengaja pertemukan komunitas pecinta satwa dan BKSDA melalui kontes ini dengan tujuan memberi pemahaman bersama tentang satwa dilindungi,” ujar Kepala Bidang Pertanian Disperindagkoptan Kota Yogyakarta, Benny Nurhantoro, Kamis, 26 November 2015.

Benny menuturkan, pertumbuhan komunitas pecinta satwa di Yogyakarta menjadi potensi positif dan negatif sehingga pemerintah perlu mencermati fenomena tersebut dengan memberi ruang gerak.

“Kami berharap tak ada satwa-satwa ilegal beredar di Yogya, dan para komunitas pecinta satwa bisa turut berpartisipasi menjaga kelestarian, terutama untuk penangkaran,” ujarnya.

Untuk membantu pihak BKSDA dalam menjaga satwa dilindungi, Benny menuturkan, pemerintah juga mulai aktif menyusun database jejaring pecinta satwa yang biasanya memiliki komunitas cukup solid antardaerah.

Dari data yang tercatat saat ini, setidaknya ada lima komunitas pecinta reptil, 10 komunitas pecinta musang, dan 10 komunitas pecinta anjing. “Dengan database dan jejaring komunitas pecinta satwa yang kuat, edukasi dan sosialisasi perlindungan satwa bisa semakin digalakkan,” ujarnya.

Benny menambahkan, kontes dan expo satwa tersebut bagian dari gerakan Jogja Cinta Satwa yang sudah dicanangkan sejak 2014 lalu. Pemerintah Kota Yogya saat ini sudah menjaring kader cinta satwa tingkat pelajar. Saat ini, terjaring 128 kader dari 16 sekolah jenjang SD dan SMP.

Dalam kontes satwa yang menggunakan anggaran APBD sebesar Rp 119 juta ini,
untuk kontes reptil ada 30 kelas yang dilombakan. Sedangkan musang dan anjing masing-masing sembilan kelas. Target peserta jenis reptil ialah 600 pendaftar, musang 100 pendaftar, dan anjing 75 pendaftar.

Total hadiah yang akan diperebutkan mencapai Rp 223,2 juta. Masing-masing Rp 1,5 juta untuk Juara I, Rp 1,25 juta untuk Juara II, Rp 1 juta bagi Juara III, dan Rp 500 ribu bagi Juara Harapan I, serta Rp 400 ribu bagi Juara Harapan II.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta Halik Sandera berharap, pemerintah dan para anggota komunitas melalui kontes-kontes semacam ini juga membantu tumbuhnya kesadaran di masyarakat bahwa bukan satwa dilindungi saja yang wajib dilestarikan.

“Melainkan satwa yang selama ini punya peran dalam sebuah rantai ekosistem karena itu menjadi faktor keberlanjutan kelestarian lingkungan yang lebih kompleks,” ujar Halik.

Halik mencontohkan, wabah ulat bulu yang mendera sejumlah wilayah tanah air beberapa waktu lalu diduga kuat karena putusnya rantai makanan di atasnya. Seperti burung yang hilang akibat terus diburu dan diperjualbelikan.

Maraknya fenomena gagal panen petani akibat serangan tikus juga diduga kuat karena putusnya rantai makanan di atasnya, seperti berkurangnya populasi burung hantu dan ular.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

20 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

33 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

37 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

38 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

39 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya