Delapan Tahun Konflik Tambang Emas Banyuwangi  

Reporter

Kamis, 26 November 2015 13:54 WIB

Tempo/Firman Hidayat

TEMPO.CO, Banyuwangi - Sedikitnya empat warga Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, dikabarkan menjadi korban penembakan dalam kerusuhan di area pertambangan emas milik PT Bumi Suksesindo. Kerusuhan itu berlangsung sejak Rabu siang hingga Kamis dinihari, 26 November 2015, sekitar pukul 03.00 WIB.

Kerusuhan terjadi setelah warga merasa tidak puas dalam pertemuan dengan pihak PT Bumi Suksesindo, Kepolisian Resor Banyuwangi, dan pemerintah daerah setempat di Hotel Baru Indah, Rabu siang, 25 November 2015. Warga yang menginginkan pertambangan emas ditutup langsung berunjuk rasa di kantor PT Bumi di Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.

(Baca: Rusuh Tambang Emas Banyuwangi, 4 Warga Diduga Kena Tembak )

Berikut riwayat kehadiran pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu itu:

Mei 2006, Bupati Banyuwangi (2005-2010) Ratna Ani Lestari mengeluarkan izin kuasa eksplorasi kawasan hutan lindung dan produksi seluas 11.621,45 hektare kepada PT Indo Multi Niaga.

Tahun 2007, PT Indo Multi Niaga melakukan kerja sama pembiayaan dengan Intrepid Mines Ltd yang berpusat di Australia. Intrepid mengeluarkan dana Rp 1 triliun untuk eksplorasi Tumpang Pitu.

25 Januari 2010, Bupati Ratna Ani Lestari menerbitkan izin usaha produksi (IUP) di kawasan hutan lindung dan produksi seluas 4.998 hektare kepada PT Indo Multi Niaga selama 20 tahun. Namun untuk berproduksi, perusahaan membutuhkan izin dari Menteri Kehutanan.

Tahun 2007-2011, masyarakat sekitar tambang dan daerah yang berpotensi dampak lainnya berulang kali melakukan unjuk rasa.

Agustus 2011, ribuan warga yang menjadi penambang rakyat membakar aset PT IMN. Mereka meminta agar pemerintah kabupaten mengizinkan warga ikut menambang.

Juli 2012, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyetujui pengalihan IUP dari PT Indo Multi Niaga ke PT Bumi Suksesindo.

Maret 2013, Intrepid Mines Ltd menggugat Bupati Banyuwangi Azwar Anas ke PTUN Surabaya.

September 2013, Intrepid kalah, ajukan banding ke PT TUN. Intrepid juga menggugat PT IMN ke Arbitrase Singapura. Namun akhirnya Intrepid bersedia mencabut gugatan setelah diberi ganti rugi.

September 2013, PT Merdeka Serasi Jaya (induk perusahaan PT BSI) memberikan saham 10 persen kepada pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

November 2013, Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Nomor 826/2013 tertanggal 19 November 2013 menyetujui alih fungsi hutan lindung Tumpang di gunung tersebut menjadi hutan produksi. Dengan turunnya status ini, pertambangan emas PT Bumi Suksesindo bisa dilakukan secara terbuka.

2014, PT Bumi Suksesindo melakukan pembangunan infrastruktur menjelang eksploitasi pada 2016.

Oktober-November 2015, ribuan warga kembali membakar dan merusak aset PT Bumi Suksesindo.

IKA NINGTYAS

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

44 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

48 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

54 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

59 hari lalu

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

23 Februari 2024

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya