Rehabilitasi Pecandu, BNN Gandeng Polisi  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 23 November 2015 15:40 WIB

Petugas menampilkan seorang tersangka yang diduga anggota DPRD Pasuruan berinisial ID (kanan) bersama dua rekannya inisial RR dan CD saat gelar barang bukti tindak kejahatan penyalgunaan narkoba di Polres Surabaya, 20 November 2015. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Makassar - Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan menggandeng Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat dalam menjaring pecandu barang narkoba. BNN akan menggelar pelatihan terhadap polisi hingga tingkat daerah untuk menjadi asesor. Polisi bakal memiliki kemampuan menentukan seorang pelaku narkoba pantas direhabilitasi atau diproses hukum.

Kepala Bidang Rehabilitasi BNN Sulawesi Selatan Sudaryanto mengatakan kerja sama BNN dan polisi itu diyakini mampu menjaring banyak pecandu narkotik untuk diobati.

Kerja sama itu sejalan dengan telegram rahasia Kepala Kepolisian RI bernomor 865/X/2015 tertanggal 26 Oktober 2015 yang ditandatangani Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Anang Iskandar. Dalam surat itu, kepolisian menyatakan pecandu merupakan korban peredaran gelap narkotik.

"Personel kepolisian di daerah akan mendapat pelatihan untuk menjadi asesor, sehingga mereka bisa melakukan penilaian terhadap pecandu narkotik untuk nantinya menjalani rehabilitasi. Kerja sama itu amat efektif untuk menjaring pecandu narkotik," kata Sudaryanto.

BNN Sulawesi Selatan juga menyebar spanduk dan leaflet untuk menjaring pecandu narkotik se-Sulawesi Selatan. Tujuannya, meminta mereka mengikuti program rehabilitasi.

Berdasarkan data BNN Sulawesi Selatan, jumlah pecandu narkotik yang sedang menjalani rehabilitasi mencapai 1.300 hingga November 2015. Sedikitnya 400 orang menjalani rawat jalan, sementara sisanya rawat inap.

Mayoritas yang menjalani pengobatan terjaring melalui metode penjangkauan dan menyerahkan diri. Adapun sekitar 400 orang sisanya direhabilitasi setelah tertangkap dalam razia di tempat hiburan malam dan kos-kosan.

Sudaryanto mengklaim rehabilitasi 1.300 pecandu narkotik itu sudah melampaui targetnya pada tahun ini, yakni 1.250 orang. Ini merupakan target revisi dari sebelumnya sekitar 2.600 orang.

Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan polisi menyambut baik kerja sama ini. "Pemberantasan narkotik itu mesti bersinergi, karena narkotik adalah musuh bersama,” ucapnya.

Namun Barung menuturkan proses rehabilitasi tetap melalui mekanisme dan prosedur yang ketat. Polisi juga berupaya mengungkap pemasok narkoba itu untuk memutus mata rantainya.

TRI YARI KURNIAWAN




Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

1 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

1 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

2 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

3 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

4 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

6 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

6 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya