BKSDA Jawa Barat Tangani 25 Kasus Satwa Liar Hingga November

Reporter

Jumat, 20 November 2015 22:25 WIB

Seekor burung Kakaktua Jambul Kuning diberi makan sepotong jagung, binatang ini tergolong sebagai hewan langka dan dilindungi, akibat jumlahnya yang terus menurun di alam liar. Jakarta, 11 Mei 2015. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Bandung - Sejak Januari hingga November 2015, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat menangani 25 kasus satwa liar yang kehidupannya dilindungi Undang-undang tentang konservasi alam. Kasus tersebut ada yang berasal dari operasi penertiban kepemilikan satwa hingga penyerahan sukarela dari masyarakat. Kasus pembunuhan seekor macan tutul di Cikelet Garut, tak terungkap pelakunya.

Penanganan kasus itu pada Januari terkait penangkapan seekor ular sanca kembang atau piton oleh warga Rancaekek, dan penyitaan sisik trenggiling seberat 263 kilogram di kantor pos Cibinong, Bogor. Pengirimnya memakai alamat palsu, dan pengambil barangnya pun tak muncul. “Konon sisik itu bisa untuk pembuatan narkotika dan obat-obatan,” ujar Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Sylvana Ratina, Jumat, 20 November 2015.

Pada Februari, petugas bersama kepolisian menyita 33 ekor dari 18 jenis satwa, seperti kuskus, kasturi raja, kakatua Maluku, nuri kepala hitam, beruang madu, kucing hutan, di Kadungora, Garut. Kemudian operasi penertiban di sebuah mall di Bandung menyita kancil, julang, kakatua Seram, dan bultok Jawa.

Operasi Maret menyita 23 ekor satwa berupa kura-kura moncong babi, elang, tukik, dan penyu di Jalan Peta, Bandung. Selain itu ada sitaan seekor burung elang brontok, dan penyerahan seekor owa jawa dari seorang warga di Cibiru, Bandung.

Di bulan April, warga Gunung Simpang menangkap seekor macan tutul dan dititipkan di Taman Safari Bogor. Operasi lain menyita seekor elang ular bidao di Gadog, Bogor. Berikutnya penyerahan satwa dilindungi oleh masyarakat di sekitar Bandung seperti siamang dan kukang, kemudian kakatua besar jambul kuning, serta elang ular, dan elang bondol.

Kemudian petugas juga menyelamatkan seekor macan tutul jantan di sekitar Gunung Syawal, Ciamis. Sementara warga di sekitar Kawah Putih, Bandung, menghalau seekor macan tutul yang keluar hutan. “Bisa jadi karena kemarau panjang, sumber air kering dan pakan berkurang karena babi hutan diburu,” kata Sylvana. Menurutnya, konflik macan tutul dengan warga tahun ini cukup ramai, diduga akibat kondisi cuaca dan alam habitatnya yang berubah.

Seluruh satwa-satwa sitaan tersebut dititipkan tersebar di sejumlah lembaga konservasi seperti kebun binatang, dan tempat rehabilitasi satwa sejumlah yayasan konservasi. “Mereka wajib menerima satwa tersebut. Kalau kami masih kesulitan membuat tempat rehabilitasi sendiri,” ujar Sylvana.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

21 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

21 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

26 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

34 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

38 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

39 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

40 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

50 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya