Calon Walikota Surabaya Rasiyo (kiri) dan calon Wakil Walikota Surabaya Lucy Kurniasari (kedua kiri) dan calon Bupati Sidoarjo Saiful Ilah (kanan) mengacungkan jari saat mengikuti pembekalan dan deklarasi calon kepala daerah dan penyelenggara Pilkada Jatim di Unesa, Surabaya, Jawa TImur, 12 November 2015. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Surabaya- Calon Wali Kota Surabaya, Rasiyo, meminta dukungan kepada guru dan kepala sekolah SMA swasta seluruh Surabaya dalam sebuah pertemuan di hotel kawasan Jalan Gentengkali, Surabaya, Kamis, 19 November 2015. "Ini perwakilan guru-guru swasta yang mau mendukung dan baru sempat saya temui," ujar Rasiyo.
Dalam kesempatan tersebut Rasiyo memaparkan sejumlah program pendidikan yang ingin dia wujudkan bila kelak terpilih menjadi wali kota. Program tersebut antara lain adalah peningkatan akses pendidikan. "Saya ingin memberi kesempatan semua warga agar dapat mengenyam pendidikan," katanya.
Dalam acara yang dihadiri oleh puluhan guru tersebut Rasiyo berjanji akan meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu peningkatan kemampuan guru, memperbaiki kurikulum, serta membangun sarana prasarana sekolah mutlak dilakukan.
"Saya juga akan mengizinkan sekolah swasta mendapatkan dana hibah dari pemerintah agar sekolah negeri dan sekolah swasta mendapatkan hak yang sama," ujarnya.
Pembinaan kesiswaan juga menjadi janji Rasiyo bila terpilih. Dia tak keberatan kegiatan siswa yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan nonakademis dilakukan di luar Surabaya. "Kegiatan seperti latihan dasar kepemimpinan di luar kota harus didukung, kalau tidak didukung mereka pasti akan berontak," katanya.
Ketua Forum Pendidikan Surabaya Sahudi menambahkan, permasalahan yang dihadapi sekolah-sekolah swasta cukup banyak. Misalnya, sekolah swasta tidak diizinkan menerima dana hibah dari pemerintah karena dilarang oleh Pemerintah Kota Surabaya. "Administrasi yang berbelit juga menjadi masalah tersendiri," kata Kepala Dinas Pendidikan Surabaya era Wali Kota Bambang Dwi Hartono ini.
Sahudi berharap Rasiyo mengubah sistem pendidikan yang tak berpihak ke sekolah swasta itu bila terpilih sebagai pemimpin. Dengan latar belakang Rasiyo sebagai pendidik, Sahudi optimistis hal itu bisa dicapai. "Ini bukan kampanye, memang kenyataanya Pak Rasiyo paham soal dunia pendidikan karena dia pernah menjabat Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur dan lama menjadi guru," katanya.
Guru SMA Mutiara Kasih yang tidak mau disebutkan namanya mengaku tertarik dengan program Rasiyo. Sekolah swasta yang selama ini terkungkung aturan ketat, kata dia, butuh orang yang bisa mengurai masalah. "Pak Rasiyo orang yang cocok untuk itu," ucapnya.