Penjara Dijaga Buaya ala Budi Waseso: Serius atau Sensasi?  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 17 November 2015 20:15 WIB

Kepala BNN Budi Waseso (tengah) melihat seekor buaya saat bersama jajarannya berkunjung ke penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang Medan, Sumatera Utara, 11 November 2015. ANTARA FOTO/Septianda Perdana

TEMPO.CO, Jakarta - Ganjar Laksmana, pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia, berbeda pendapat dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso tentang ide menjadikan buaya, ikan piranha, dan arkaima sebagai sipir untuk penjara khusus terpidana narkoba.


Menurut dia, kebijakan itu hanya sensasi. "Sejalan dengan singkatan namanya, Buwas," kata Ganjar di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta Selatan, Selasa, 17 November 2015.

Ganjar mengatakan usul Buwas tak perlu ditindaklanjuti. Namun, jika Kementerian Hukum dan HAM sependapat, ia persilakan pemerintah mengkajinya. Menurut dia, banyak hasil riset dan langkah-langkah yang bisa menjadi prioritas pemerintah, seperti mengidentifikasi permasalahan di lembaga pemasyarakatan. "Jadi itu saja dulu dimaksimalkan," ujarnya. Cara lain adalah dengan mengurangi sipir yang nakal dan juga mengaktifkan fungsi pengawasan yang ketat dengan kamera CCTV.

Ganjar juga menjelaskan, sipir tak bisa digantikan dengan hewan buas. "Kalau hewannya diracun, mati, selesai urusan. Enggak ada lagi pengawas," tuturnya.

Tentang alasan bahwa buaya dipilih karena tidak bisa disuap, menurut Ganjar, itu juga mengada-ada. "Jangankan sipir, para petinggi pun bisa disuap. Apa kita perlu ganti petinggi-petinggi kita dengan hewan-hewan buas? Ganti pimpinan eksekutif, legislatif, yudikatif, supaya enggak bisa disuap. Kita ganti dengan hewan, kan kalau begitu lucu."

Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso berencana membuat penjara khusus bagi bandar narkoba di tempat terpencil. Menurut Buwas, LP itu akan dijaga oleh buaya, ikan piranha, dan ikan arkaima dari Amazon. Buwas telah mengunjungi penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang di Medan, Sumatera Utara, 11 November lalu. Buwas mengklaim sudah berkomunikasi dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

REZKI ALVIONITASARI


Baca juga:
Teror Paris: Inilah 5 Kejadian Baru yang Menegangkan!
ISIS Kelompok Teroris Terkaya Sepanjang Sejarah

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

1 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

1 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

2 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

3 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

4 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

4 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

6 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

6 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya