Memilukan, Keluarga Ini 7 Tahun Hidup di Kandang Ayam

Reporter

Kamis, 12 November 2015 20:31 WIB

Keluarga Asep Sutandar, 63 tahun, dan Dede Sumarni, 43 tahun, yang tinggal di dalam kandang ayam di Kampung Selakopi , Cianjur, Jawa Barat. TEMPO/Deden

TEMPO.CO, Cianjur - Pasangan Asep Sutandar, 63 tahun, dan Dede Sumarni, 43 tahun, warga Kampung Selakopi, Desa Babakancaringin, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang memiliki sembilan anak sudah tujuh tahun lebih tinggal di dalam kandang ayam. Selama itu, keluarga ini tidak menerima bantuan apa pun dari Pemerintah Kabupaten Cianjur.

Beragam program bantuan, seperti dana PSKS serta Rutilahu yang digembar-gemborkan pemerintah untuk menyejahterakan warga, rupanya hanya isapan jempol bagi keluarga Asep. "Setelah masuk pemberitaan, baru ada orang dari Pemkab Cianjur yang melihat keadaannya," kata Nanang, warga setempat, kepada wartawan di Cianjur, Kamis, 12 November 2015.

Menurut dia, kehidupan keluarga Asep memang memprihatinkan lantaran harus hidup sehari-hari bersama ayam. Selain itu, bangunan kandang ayam yang hanya dilapisi reng bambu membuat angin malam leluasa masuk. "Jelas, kondisi kesehatan mereka pun memprihatinkan. Belum lagi ditambah dengan ekonominya yang pas-pasan. Hal ini perlu disikapi serius oleh pemerintah," ucap Asep.

Asep mengaku sudah terbiasa dengan keadaan tersebut. Dia bersama istri dan kesembilan anaknya sudah kebal terhadap dinginnya angin malam yang menembus kulit. "Awalnya memang anak-anak pada sakit, tapi sekarang, mungkin karena sudah terbiasa, mereka menjadi kuat," tuturnya sambil menggendong salah satu anaknya.

Menurut Asep, keluarganya hidup dari kerja serabutan. Dia sering menjadi buruh tani palawija milik tetangga. Hasil ternak ayam pun tak seberapa. Semuanya itu tentu tak cukup untuk menghidupi sembilan anaknya: Cera, 21 tahun, Sutaci (19), Neni (12), Ikham (13), Sani (10), Rita (8), Dio (5), Gita (4), dan Sutari (3).

"Anak yang paling besar sudah bekerja karena dibantu oleh kepala desa. Empat lain sedang bersekolah. Sisanya masih kecil-kecil. Sehari-hari penghasilan pun tidak tentu, kadang dapat kadang tidak," tutur Asep.

Selama ini, kata Asep, hanya kepala desa setempat, perwakilan dari pemerintah, yang rutin memantau keadaannya. Meski kunjungan itu tidak sering, hati kecilnya sangat bahagia. "Ya, itu pun tidak terlalu sering. Namun Kepala Desa Babakancaringin rajin datang ke sini untuk bersilaturahmi," ucapnya.

Kepala Desa Babakancaringin Deni Setia Budi menuturkan pihak pemerintah segera menyikapi hal ini dengan berencana membuatkan rumah yang layak untuk ditinggali keluarga Asep.

DEDEN ABDUL AZIZ

Video dengan Kisah Serupa:






Advertising
Advertising

Berita terkait

Pemerintah Buka Pendaftaran KIP untuk Kuliah Gratis sampai Lulus, Cek Syaratnya

20 Februari 2024

Pemerintah Buka Pendaftaran KIP untuk Kuliah Gratis sampai Lulus, Cek Syaratnya

Pemerintah membuka pendaftaran Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah Merdeka 2024 yang berlangsung mulai 12 Februari hingga 31 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Politik Gentong Babi, Direktur IDEAS Beberkan Penyebab Bansos Rentan Dipolitisasi

13 Februari 2024

Soal Politik Gentong Babi, Direktur IDEAS Beberkan Penyebab Bansos Rentan Dipolitisasi

Politik gentong babi merupakan istilah yang muncul pada masa perbudakan di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ganjar dan Anies Baswedan Bahas Soal UKT Mahal Saat Debat Capres, Ini Penjelasan Istilah UKT

6 Februari 2024

Ganjar dan Anies Baswedan Bahas Soal UKT Mahal Saat Debat Capres, Ini Penjelasan Istilah UKT

UKT mahal yang memberatkan mahasiswa disinggung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam debat Capres. Ini penjelasan uang kuliah tunggal.

Baca Selengkapnya

Ganjar Bikin Program Satu Sarjana untuk Keluarga Miskin Demi Indonesia Maju

23 Desember 2023

Ganjar Bikin Program Satu Sarjana untuk Keluarga Miskin Demi Indonesia Maju

Ganjar mengatakan perlu ada dukungan, kerja sama, dan karakter yang kuat dari rakyat untuk mewujudkan Indonesia unggul.

Baca Selengkapnya

Ganjar Kampanye di NTB, Beberkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana

3 Desember 2023

Ganjar Kampanye di NTB, Beberkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menekankan pentingnya pendidikan sebagai jembatan untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Ganjar-Mahfud Md Bicara Soal Firli Bahuri hingga HGU IKN 190 Tahun di UMJ

24 November 2023

Ganjar-Mahfud Md Bicara Soal Firli Bahuri hingga HGU IKN 190 Tahun di UMJ

Ganjar dan Mahfud Md. membahas sejumlah isu dalam dialog terbuka di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 3 Drama Korea Tentang Anak Tertukar, Bikin Penonton Jengkel dan Haru

18 November 2023

Rekomendasi 3 Drama Korea Tentang Anak Tertukar, Bikin Penonton Jengkel dan Haru

Drama korea bertema anak tertukar kerap menyajikan cerita menarik dan tak pernah basi.

Baca Selengkapnya

Depok Raih Penghargaan Kota Layak Anak, DKR Ungkit Banyak Siswa Miskin Belum Dapat Sekolah

25 Juli 2023

Depok Raih Penghargaan Kota Layak Anak, DKR Ungkit Banyak Siswa Miskin Belum Dapat Sekolah

DKR berharap Wali Kota Depok dapat memberikan jalan keluar agar anak-anak dari keluarga miskin bisa mendapatkan haknya untuk bersekolah.

Baca Selengkapnya

Tingkat Kemiskinan Turun jadi 9,36 persen per Maret 2023, BPS: Masih Lebih Tinggi Ketimbang Sebelum Pandemi

17 Juli 2023

Tingkat Kemiskinan Turun jadi 9,36 persen per Maret 2023, BPS: Masih Lebih Tinggi Ketimbang Sebelum Pandemi

Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto mengumumkan tingkat kemiskinan pada Maret 2023 turun menjadi 9,36 persen atau sebanyak 25,9 juta orang.

Baca Selengkapnya