Siapa Derwin Pereira, 'Pelobi' Amerika dari Negeri Singa  

Reporter

Kamis, 12 November 2015 13:34 WIB

Derwin Pereira. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sosok Derwin Pereira tiba-tiba mencuat dan menjadi perhatian masyarakat. Namanya disebut terkait lembaganya, Pereira International PTE LTD--yang disebut-sebut sebagai penyedia jasa 'broker' diplomasi. Ini terkait dengan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama beberapa waktu lalu.

Pengajar politik di School of Oriental and African Studies Universitas London, Michael Buehler menulis artikel berjudul Waiting in the White House Lobby di situs New Mandala, Jumat, 6 November 2015 lalu. Dalam artikel itu, Buehler mengutip sebuah dokumen yang menyebutkan, Derwin membayar US$ 80 ribu atau sekitar Rp 1.093.680.000 ke konsultan public relation asal Las Vegas, R&R Partners. Tujuannya untuk membantu pemerintah Indonesia melobi pemerintah Amerika Serikat.

Dalam artikel itu disebutkan, Derwin dengan Pereira International PTE LTD, sebuah firma lobi internasional yang berbasis di Singapura, menggelontorkan US$ 80 ribu lewat konsultan perempuan R&R, Morgan Baumgartner, dan konsultan lainnya, Sean Tonner. Pembayaran dilakukan dalam empat termin, sejak 15 Juni 2015 hingga 1 September 2015.

SIMAK: Ini Penjelasan Michael Buehler Soal Pelobi Indonesia di AS

Disebutkan dalam dokumen itu, selain pertemuan dengan Obama, R&R Partners bertugas mengatur pertemuan Presiden Jokowi dengan anggota Kongres dan cabang eksekutif, termasuk Departemen Luar Negeri, mengidentifikasi dan bekerja dengan individu yang berpengaruh, media, organisasi publik dan swasta, juga afiliasinya di Amerika Serikat untuk mendukung upaya Presiden Jokowi. R&R Patners juga mengomunikasikan pentingnya Republik Indonesia ke Amerika Serikat pada bidang keamanan, perdagangan, dan ekonomi.

Dokumen dan isu pelobi ini menjadi kontroversi. Banyak yang mempertanyakan, apa pentingnya pelobi dalam lawatan Presiden Jokowi ke Amerika. Selain itu, kerja sama Pereira dengan R&R menjadi pertanyaan. Selain mengatasnamakan Indonesia, R&R dinilai tak memiliki pengetahuan soal Indonesia.

SIMAK: Dokumen Ini Beberkan Biaya Jasa Lobi Pertemuan Jokowi-Obama

Bahkan Baumgartner, seperti dilansir dalam situsnya, tak punya pengalaman soal Indonesia. Ia dikenal sebagai ahli di bidang perangkat hukum soal perjudian. Adapun konsultan R&R Partners lainnya, Sean Tonner, adalah konsultan ahli strategi perang di hutan dan Padang Pasir.

Lalu siapa sebenarnya Derwin? Derwin adalah pria kelahiran 30 Oktober 1966. Lulusan London School of Economics and Political Science dan peraih gelar master bidang administrasi publik dari John F. Kennedy School di Harvard itu pernah bekerja sebagai jurnalis media Singapura pada pertengahan 1990-an hingga menjadi kepala biro Straits Times di Indonesia di tahun 1990 an. Ia merangkap menjadi kontributor The Washington Post untuk Indonesia.

BACA: Isu Pelobi Jokowi, Buehler: di AS, Berbohong Dibui 5 Tahun

Sebagai Kepala Biro Straits Times di Indonesia pada waktu itu, Derwin dikenal kerap melakukan wawancara eksklusif dengan sejumlah tokoh di tanah air dan menjalin hubungan dekat dengan narasumber. Terutama jejaring tentara di masa orde baru, yang menguasai panggung politik tanah air, termasuk Susilo Bambang Yudhoyono yang kemudian menjadi Presiden, juga para jenderal semasanya, seperti Prabowo Subianto dan Luhut Binsar Panjaitan yang kini menjadi Menko Polhukam.

SIMAK: Isu Pelobi Jokowi di AS: Luhut Akui Kenal Derwin Pereira

Derwin juga dekat dengan hampir seluruh presiden yang menjabat usai Soeharto jatuh. Misalnya saja BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, Abdurrahman Wahid, juga Susilo Bambang Yudhoyono.

Selanjutnya: Sebagai jurnalis, Derwin dikenal punya daya tembus tinggi.


<!--more-->

Sebagai jurnalis, Derwin dikenal punya daya tembus tinggi. Tak hanya Indonesia, Derwin pernah melakukan wawancara eksklusif dengan mantan presiden Amerika Serikat George W. Bush, dan mantan Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice.

Belakangan Derwin mendirikan firma konsultan Pereira Internasional. Dia juga menjadi Dewan Penasihat Sumitro Chair for Southeast Asia Studies.

Dalam situs perusahaannya, Derwin menyebutkan spesialisasi khusus di bidang konsultan komunikasi untuk Indonesia. Perusahaan konsultan politiknya itu berbasis di Singapura, menawarkan strategi kampanye, termasuk penataan media dan membangun citra untuk klien.

SIMAK: Isu Pelobi Jokowi di Amerika, Menteri Luhut: Pebisnis yang Pakai

Derwin pernah diminta melobi sejumlah tokoh di Amerika Serikat menjelang Pemilihan Presiden AS 2009. Ia disebut pula ikut berperan mempopulerkan Joko Widodo sebagai Wali Kota Solo sehingga bisa ikut pemilihan Gubernur DKI Jakarta dan pemilihan presiden. Dia pernah pula mengajak peneliti Indonesia sebagai pembicara di Amerika Serikat.

Jejak Pereira yang lain di Indonesia adalah menawarkan beasiswa ke Indonesia, melalui Derwin Pereira Graduate Fellowship--salah satunya program beasiswa Edward Mason. Program tersebut menyeleksi anak muda Indonesia untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan. Di Indonesia, beasiswa itu ditangani oleh Ancora Foundation, yayasan milik mantan menteri perdagangan Gita Wirjawan.

Derwin Pereira juga mensponsori Derwin Pereira Indonesia Initiative (DPII) sejak 2012. Lewat program itu, Pereira memboyong ahli dan peneliti politik Center for Strategic and International Studies (CSIS) untuk menjadi pembicara di Washington DC, Amerika Serikat. Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung, pernah diundang untuk itu. (Baca:Ridwan Kamil Pernah Gunakan Jasa Pereira PTD LTD)

SIMAK: Tiga Kejanggalan Isu Broker Lobi Jokowi ke Amerika


<!--more-->

Dalam surelnya kepada Tempo, Derwin meminta maaf telah membuat gaduh. Ia menegaskan tidak pernah menerima uang dari pemerintah Indonesia dalam bentuk apa pun.

“Pertama-tama saya meminta maaf atas kegaduhan informasi yang memberitakan sebuah tulisan tentang isu lobi politik atas kunjungan Bapak Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat baru-baru ini,” kata Derwin dalam surat elektronik kepada Tempo, 11 November 2015.

“Saya ingin mengklarifikasi bahwa hal yang sebenarnya apa yang telah dijelaskan oleh Menteri Polhukam Bapak Luhut Pandjaitan dan Menlu Ibu Retno Marsudi kepada pers itulah informasi yang sahih serta yang sebenarnya terjadi,” tulisnya.

WDA | WIJAYA | NATALIA

GEGER SKANDAL PETRAL
SKANDAL PETRAL: Inilah MR, Mister Untouchable di Era SBY
SKANDAL PETRAL: Tuan MR Sering Disebut di Era Presiden SBY



Advertising
Advertising

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

9 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

9 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

11 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

15 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

16 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

18 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

19 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

19 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

20 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

20 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya