Buwas: Ada 3 Kontainer Narkoba yang Akan Masuk Indonesia  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 10 November 2015 12:13 WIB

Kepala BNN, Komjen Budi Waseso bersama Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro memasukkan sabu ke dalam tabung filter air di kantor BNN, Jakarta Timur, 20 Oktober 2015. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Medan - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan negara Indonesia saat ini sedang perang terhadap sindikat narkoba. Budi meminta Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) mengkaji kenapa Indonesia terus-menerus menjadi sasaran peredaran narkoba. "Saya pernah mendatangi Gubernur Lemhanas. Saya minta tolong agar Lemhanas mengkaji dampak perusakan bangsa dari narkoba," kata Budi di Medan, Selasa, 10 November 2015.

Saat ini, ujar Budi, BNN sedang memantau tiga kontainer narkoba yang akan masuk ke Indonesia. "Saat ini barang haram itu sedang transit di negara tetangga. Kalau sampai tiga kontainer ini masuk ke Indonesia, kerusakan generasi muda akan semakin masif," kata Budi. Karena itu, sambung Budi, dia meminta Lemhanas juga mengkaji pemberantasan narkoba karena sudah merusak bangsa. "Saya yakin ada agenda negara-negara lain yang ingin merusak Indonesia dengan narkotika," ujar Budi.

Pelibatan Tentara Nasional Indonesia, khususnya TNI Angkatan Laut, sambung Budi, menjadi penting karena jalur masuk narkoba selalu dari laut. "Harus agresif menghadapi peredaran narkoba. Kehancuran negara dan generasi dengan narkoba semakin masif," katanya.

Data BNN, kata Budi, pengguna narkoba hingga Juni 2015 mencapai 4,2 juta jiwa. "Per November ini pengguna narkotika naik 5,9 juta atau meningkat 1,7 juta jiwa sejak Juni lalu atau belum genap setahun. Ini bukti masalah narkotika sangat luar biasa," ujar Budi.

Masalah narkotika di Indonesia saat ini, kata Budi, lebih serius dari korupsi dan terorisme. Narkotika itu, kata Budi menjadi mesin pembunuh massal. "Tiap hari ada 30-40 jiwa mati akibat narkoba di Indonesia," ujarnya.

Pengguna narkoba di Indonesia, menurut Budi, semakin lama semakin meningkat karena pengguna narkoba terbesar dari kalangan pelajar SMP dan SMA. "Anak-anak SMP dan SMA tidak takut memakai narkoba karena mereka direhabilitasi negara. Ini harus dievaluasi. Jika begini terus pengguna narkoba akan naik terus," ujar Budi.

Menurut Budi, beberapa orang asing yang tertangkap BNN ternyata bersih dari narkoba. "Kami periksa darah, rambut, dan air seni semua pengedar narkoba orang asing yang ditangkap BNN bersih dari narkoba. Berbeda dengan bandar warga negara Indonesia, selain menjual narkoba, mereka juga pengguna. "Ini yang saya curigai Indonesia memang akan dirusak dengan narkoba," katanya.

SAHAT SIMATUPANG

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

23 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

1 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

2 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

4 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

6 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

6 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya