KPK Periksa Dua Mantan Bupati di Sulawesi Tenggara

Reporter

Senin, 9 November 2015 21:56 WIB

Ilustrasi tambang batubara. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Kendari - Dua mantan bupati di Sulawesi Tenggara diperiksa tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin 9 November 2015. Keduanya adalah Syafei Kahar, mantan Bupati Buton, yang diperiksa di kediamannya dan Atikur Rahman, mantan Bupati Bombana, yang didatangi di Penjara Kota Bau-bau.

Di duga kedatangan tim penyidik KPK itu untuk memeriksa dugaan korupsi di sektor pertambangan nikel di Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Penambangan di pulau itu melibatkan PT. Anugrah Harisma Barakah (AHB).

Atikurahman dan Syafeii yang saat itu menjabat Bupati periode 2007-2011 diyakini mengetahui proses perizinan PT. AHB yang dikeluarkan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam. Keduanya dimintai keterangan karena lokasi tambang berada pada irisan wilayah kabupaten Bombana dan Buton.

Dalam kasus ini, penyidik KPK juga memeriksa sejumlah pejabat daerah di Sulawesi Tenggara pada pekan lalu. Mereka diduga turut dalam kongkalikong pemberian Izin Usaha Pertambangan kepada PT AHB di lahan eks konsesi PT Inco.

Mereka yang sudah lebih dulu dimintai keterangannya itu antara lain Bupati Konawe Kepulauan, Mantan Kepala Dinas Pertambangan Sulawesi Tenggara, Kepala Dinas Kehutanan Sulawesi Tenggara, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, serta sejumlah pengusaha.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara, Amal Jaya, termasuk yang juga diperiksa. " Iya benar saya di panggil dengan kaitan tugas saya dulu terkait kawasan hutan, seperti bagaimana prosedur pengubahan status kawasan hutan," ujarnya tanpa mau merinci lebih lanjut.

ROSNIAWANTY FIKRI

Berita terkait

Babak Baru Konflik KPK

16 menit lalu

Babak Baru Konflik KPK

Dewan Pengawas KPK menduga Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melanggar etik karena membantu mutasi kerabatnya di Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

50 menit lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

1 jam lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

2 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

5 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

10 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya