Geger Broker Lobi Jokowi, Inilah Rahasia Sang Pembocor

Reporter

Editor

Sugiharto

Senin, 9 November 2015 18:48 WIB

Para pemimpin negara berpose untuk foto di KTT APEC, di International Convention Center, Yanqi Lake, Beijing, Cina, 11 November 2014. (kiri-kanan) PM Brunei Daarussalam Sultan Hassanal Bolkiah, PM Papua Nugini Peter O'Neil, Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo, PM Jepang Shinzo Abe, Presiden Amerika Serikat Barack Obama, PM Australia Tony Abbott, Presiden Cina Xi Jinping, PM Malaysia Najib Razak, Presiden Rusia Vladimir Putin, PM Selandia Baru John Key. AP/Ng Han Guan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Michael Buehler mencuat ketika tulisannya berjudul “Waiting in the White House Lobby” hadir di laman New Mandala. Tulisan itu menyebutkan ada jasa pelobi dari Singapura yang digunakan pemerintah Indonesia agar dapat mempertemukan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Kontan respons menghambur dari Istana. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan membantah tudingan Buehler. Menurut dia, tak mungkin Indonesia melakukan lobi semacam itu untuk mempertemukan kedua pemimpin. Bahkan Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menyatakan pertemuan tersebut diatur atas undangan Obama seusai pertemuan APEC tahun lalu.

Namun Retno mengakui dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mempertemukan keduanya. Kementerian Luar Negeri pun menyatakan artikel Buehler tidak akurat, tidak berdasar, dan hanya fiksi. Buehler pun menjadi sorotan. Siapakah pengajar ilmu politik di University of London tersebut?

Buehler merupakan dosen comparative politics di Department Politics and International Studies School of Oriental and African Studies (SOAS) University of London. Ia berfokus pada studi politik Asia Tenggara dengan kajian bidang hubungan antara negara dan masyarakat di bawah demokratisasi serta desentralisasi.

Menurut basis data di halaman SOAS University of London, dia memang banyak menulis tentang Indonesia. Beberapa tulisannya mengulas tentang hubungan antara agama, politik, dan negara. Antara lain “Subnational Islamization through Secular Parties: Comparing Shari'a Politics in Two Indonesian Province” yang dipublikasikan Insight Turkey pada 2009.

Selain itu, Buehler menerbitkan tulisan “Decentralisation and Local Democracy in Indonesia: The Marginalisation of the Public Sphere” pada 2012 dan “Elite Competition and Changing State-Society Relations: Shari'a Policymaking in Indonesia” tahun 2014.

Sebelumnya juga, pada 2009, Buehler menulis persoalan demokrasi di Indonesia. Tulisannya “The Rising Importance of Personal Networks in Indonesian Local Politics: An Analysis of the District Government Head Election in South Sulawesi” dimuat dalam jurnal ISEAS. Dan pada 2010, ia menulis artikel “Political Reform in Indonesia After Soeharto” yang dimuat dalam jurnal Indonesia.

Masih banyak artikel, buku, dan jurnal yang menunjukkan ia memiliki perhatian khusus pada Indonesia. Buehler, seperti dilansir BBC, menyatakan tulisan mengenai sepak terjang para makelar pertemuan Jokowi-Obama bersumber dari dokumen yang bisa diakses publik. "Sumber tempat saya mendapatkannya adalah open access, jadi semua orang bisa mendapatkannya," ucapnya.

Ia menilai banyak media di Indonesia keliru mengutip tulisannya. Ia mengaku tidak menuturkan perusahaan di Singapura memfasilitasi pertemuan kedua kepala negara. "Yang saya tulis dalam artikel pada prinsipnya ada kontrak seseorang membayar uang ke Pareira Limited di Singapura yang diberikan kepada perusahaan di Las Vegas, R&R Partners, sebesar US$ 80 ribu untuk konsultasi dalam kaitannya dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat," kata Buehler.

BBC | ARKHEALUS WISNU

BACA JUGA
Ini Tantangan Luhut untuk Pengunggah Dokumen Lobi Jokowi

Geger Uang Lobi Jokowi Ketemu Obama: Ini Reaksi Istana





Advertising
Advertising

Berita terkait

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

35 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

3 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

7 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

9 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

19 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

19 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

21 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya