Senjata Israel Selamatkan Bupati Cantik dari Teroris
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 5 November 2015 22:44 WIB
TEMPO.CO, Karawang - Sebanyak delapan puluh delapan prajurit Batalyon Intel Kostrad berhasil menyelamatkan Cellica Nurrachadiana, pelaksana tugas bupati Karawang yang disandera oleh sekelompok teroris. Dengan menenteng senjata serbu Mikro Galil buatan Israel, mereka merebut Gedung Singaperbangsa yang telah dikuasai oleh 20 orang teroris.
"Senjata ini ringan dan presisi, jika disetel otomatis, bisa mengeluarkan 60 butir peluru dalam waktu satu menit," ungkap Kapten Invanteri Kosmos dari Batalyon Invanteri Kostrad.
Berbeda dengan teroris, prajurit Kostrad tidak menembak membabi buta. "Mereka dituntut menembak dengan efektif dan tepat sasaran, sehingga tidak boros pelor," kata Letnan Kolonel Wahyu Widodo, Komandan Distrik Militer 0604 Karawang saat ditemui Tempo, usai simulasi pengamanan bupati, Kamis, 5 November 2015.
Tepat pukul 10.00 WIB, Dua puluh orang pria bersenjata menyusup ke dalam Gedung Singaperbangsa di kompleks Pemda Karawang, wajah mereka tertutup kain slayer. Tanpa banyak omong, orang-orang misterius itu mencecar delapan petugas satpol pp yang sedang berjaga di gerbang kantor bupati Karawang itu.
<!--more-->
Senjata tipe AK SN milik teroris-teroris itu disetel otomatis. Rentetan tembakan tepat mengenai perut dan kepala satpol pp, mereka ambruk tanpa perlawanan. Dalam hitungan detik, para teroris berhasil menguasai gedung Singaperbangsa. Tanpa banyak omong para teroris itu menembak empat orang satpam yang hanya membawa pentungan.
Para teroris bengis itu langsung menuju ruang rapat, tempat dimana Cellica Nurrachadiana, pelaksana tugas bupati Karawang sedang memimpin rapat bersama SKPD. "Dor" sebutir peluru menembus badan seorang PNS.
"Diam! Jangan bergerak! Kalian mau mampus?" tanya seorang teroris kepada PNS yang menjerit-jerit. Teroris menyandera Cellica dan beberapa orang PNS di ruang rapat Singaperbangsa.
Selang beberapa menit, lima kendaraan taktis memasuki kompleks pemda Karawang disusul 8 orang prajurit yang turun dari helikopter. Tepat di depan Gedung Singaperbangsa, Kapten Invanteri Kosmos dari Batalyon Invanteri Kostrad, memberikan komando menyebar dengan isyarat tangan kepada anak buahnya.
Hanya dalam waktu dua menit setengah, operasi pembebasan bupati yang disandera tuntas dilaksanakan. Prajurit Kostrad berhasil melumpuhkan para teroris. Mereka membebaskan Cellica yang tengah disandera.
Cellica yang saat itu memakai pakaian hitam dan kerudung warna oranye langsung digiring enam prajurit ke dalam kendaraan taktis militer. "Selanjutnya, bupati dilarikan ke tempat aman, yakni pemakaman San Diego Hills," kata Letnan Kolonel Wahyu Widodo.
Latihan simulasi pengamanan terorisme ini berlangsung sejak Rabu malam, 4 November 2015. Wahyu mengatakan sekenario latihan itu. "Kami berupaya merebut objek vital yang dikuasai oleh teroris. Semalam kami berhasil merebut kantor PLN Karawang dari teroris. Hari ini kantor bupati berhasil kami kuasai," kata Wahyu.
Dalam latihan itu, Cellica berperan sebagai bupati. Latihan melibatkan pula puluhan PNS dan Satuan Polisi Pamong Praja.
HISYAM LUTHFIANA