EKSKLUSIF: Suap Obat, Rumah Sakit Pemerintah Jadi Target Kolusi

Reporter

Selasa, 3 November 2015 05:49 WIB

Rumah Sakit Koja di Tanjung Priok, Jakarta. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO , Jakarta: Agar penjualan obat-obatnya laris, perusahaan farmasi tidak hanya mendekati rumah sakit swasta, melainkan rumah sakit milik pemerintah ikut jadi target. Kolusi antara perusahaan farmasi dan rumah sakit ini terungkap dalam temuan Tim Investigasi Majalah Tempo, edisi pekan ini.





Sesuai catatan keuangan PT Interbat yang diperoleh Tempo, perusahaan farmasi ini mendekati rumah sakit dengan tujuan agar obat-obat mereka masuk dalam formularium atau daftar kebutuhan obat rumah sakit. Seorang mantan Medical Representatif Interbat mengatakan, Interbat akan menawarkan kerja sama kepada rumah sakit.





Adapun bentuk kerja sama tersebut, rumah sakit menerima diskon jika menggunakan obat-obat produksi Interbat, yang lalu diresepkan kepada pasien. Potongan harga yang diterima rumah sakit bervariasi, antara 10 sampai 20 persen. Potongan harga ini diterima rumah sakit dalam bentuk uang tunai. Pemberian uang tersebut yang diduga sebagai kongkalikong antara rumah sakit dan perusahaan farmasi terkait penjualan obat kepada pasien.



Advertising
Advertising



"Jumlah uang yang diterima dari puluhan juta sampai miliaran rupiah, tergantung isi kerja sama mereka," kata mantan Medical Represntatif tadi, Oktober lalu. Namun yang menjadi masalah, kata dia, dengan kesepakatan tersebut, pasien akan menerima resep obat-obat dari Interbat. Padahal, katanya, bisa jadi obat itu tidak dibutuhkan untuk sakit si pasien, atau harganya yang kelewat mahal. Di samping itu, banyak pilihan obat sejenis yang bisa diresepkan dokter dengan harga yang jauh lebih murah.





Dalam catatan keuangan Interbat tersebut, sebanyak 151 rumah sakit yang diduga menerima uang dari perusahaan ini. Di antaranya ada beberapa rumah sakit milik pemerintah yang berada di Jakarta, Jawa Timur, dan Banten. Satu rumah sakit milik pemerintah yang tertera dalam catatan keuangan tersebut adalah Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara. RSUD Koja diduga menerima uang secara bertahap dengan total Rp 81 juta pada 2013-2014.





Direktur Pelayanan RSUD Koja, Theryoto mengaku belum mengetahui informasi tersebut. "Bila itu kejadian di tahun 2013 atau 2014, saya belum bisa berkomentar karena saya baru ditugaskan sebagai direktur rumah sakit terhitung mulai Januari 2015," kara Theryoto, Oktober lalu. Ia berjanji akan menyelidiki masalah tersebut.





Pengacara Interbat, Pieter Tallaway membenarkan jika Interbat memang memberikan diskon penjualan obat untuk apotik dan rumah sakit. "Kalau ada perjanjian tertulis, itu ada pengurangan, persentase, memang ada pemotongan. Kalau dia beli banyak, ya dapat potongan," kata Pieter, Oktober lalu. Tapi Pieter membantah jika Interbat menyuap rumah sakit.





TIM INVESTIGASI




Berita terkait

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

5 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

11 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

23 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

25 hari lalu

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

33 hari lalu

Tentara Israel Masih Menggempur Seluruh Wilayah Gaza

Tentara Israel masih melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Gaza. Korban jiwa pun terus berjatuhan.

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

34 hari lalu

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

38 hari lalu

Bamsoet Dukung Aspen Medical Bangun Rumah Sakit Internasional

Pembangun awal di Depok dan berlanjut ke Cikarang, Karawang, hingga Makassar.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

38 hari lalu

Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.

Baca Selengkapnya