BPS: Produksi Padi di Jawa Barat Diperkirakan Turun  

Reporter

Selasa, 3 November 2015 04:04 WIB

Petani menanam padi di kawasan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (28/5). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Angka Ramalan (ARAM) II produksi padi Jawa Barat 2015, yakni hanya 11.76.917 ton Gabah Kering Giling atau setara 7.012.398 ton beras. “Mengalami penurunan 4,02 persen dibandingkan tahun 2014,” kata Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Jawa Barat Ruslan saat dihubungi Tempo, Senin, 2 November 2015.

Ruslan mengatakan kondisi kekeringan menjadi penyebab penurunan produksi padi Jawa Barat tahun ini. “Produksi padi Januari sampai April bagus, pada Mei-Agustus mulai terjadi bencana kekeringan yang berdampak luas terhadap produksi,” katanya.

Menurut Ruslan, sepanjang Mei-Agustus tahun ini, dari 122 ribu hektare lahan sawah yang mengalami kekeringan, sedikitnya 42 ribu hektare mengalami puso atau gagal panen. "Produksi padi Jawa Barat masih tertolong dengan naiknya provitas padi hingga 2 persen."

BPS memperkirakan luas panen tahun ini 1,85 juta hektare, turun 6,47 persen setara 128 ribu hektare dibandingkan dengan luas tanam 2014 seluas 1,979 juta hektare. Sementara produktivitas padi naik 2,62 persen. “Produktivitas naik, tapi penurunan luas panen tidak bisa terhindarkan dampak kekeringan,” katanya.

Ruslan menambahkan, luas tanam padi pada periode September-Desember 2015 juga tidak sebagus tahun lalu. “Sekarang, posisi September-Oktober masih kekeringan, enggak ada yang tanam. Kalau ditanam juga, produksinya akan bergeser dan masuk produksi tahun depan,” kata dia.

Produksi padi Jawa Barat tiga tahun terakhir terus turun. Pada 2013, produksi padi menembus 12,08 juta ton GKG setara 7,58 juta ton beras. Tahun 2014 turun menjadi 11,64 juta ton GKG setara 7,31 juta ton beras. Sementara pada 2015 ini, produksi padi diperkirakan hanya 11,18 juta ton GKG setara 7,01 juta ton beras.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membenarkan penurunan produksi padi Jawa Barat tahun ini. “Berkurang, tapi tidak anjlok,” katanya.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengatakan penyebab penurunan produksi padi Jawa Barat karena musim kemarau. “Pasti ada dampak dari sekian hektare yang terkena kekeringan, ada sekian di antaranya yang terkena puso," katanya.

Menurut Aher, hujan yang mulai turun di sejumlah daerah di Jawa Barat akan dimaksimalkan untuk menggenjot produksi padi. “Mudah-mudahan dengan hujan sekarang, kekurangan produksi kemarin bisa dikebut. Bisa ditambah dengan hujan ini, mudah-mudahan tidak sampai banjir.”




AHMAD FIKRI





Baca juga:
Suap Dokter=40 % Harga Obat: Ditawari Naik Haji hingga PSK
Terkuak, 40% dari Harga Obat Buat Menyuap Dokter









Advertising
Advertising

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

3 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

5 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

10 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

2 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

2 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

4 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

4 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

7 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

10 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

10 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya