Kebakaran Hutan Masih Terjadi, Begini Cara Riau Mencegahnya  

Reporter

Senin, 2 November 2015 04:19 WIB

TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO , Pekanbaru - Sekretaris Daerah Riau Muhammad Yafis menuturkan pemerintah Riau saat ini telah membangun sekat kanal di beberapa daerah yang rentan kebakaran hutan. Hingga kini, pemerintah bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasioal telah membangung 3.354 sekat kanal dan 1.105 embung di wilayah gambut yang tersebar di Provinsi Riau.

"Pembangunan hingga kini masih berjalan," kata Muhammad Yafis, Ahad, 1 November 2015.

Menurut Yafis, pembangunan sekat kanal dipercepat untuk menjaga kadar air di wilayah gambut agar tetap basah, sebagaimana yang telah diperintahkan Presiden Joko Widodo untuk mencegah kebakaran hutan.

Yafis merinci, sebanyak 2.000 sekat kanal telah dibangun di lahan konsesi perusahaan. Sedangkan, 354 sekat lagi dibangun di lahan milik masyarakat. Kemudian, 1.000 buah embung dibuat di lahan konsesi dan 105 embung dibangun berada di lahan masyarakt.

Tidak hanya itu, untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan ini, pemerintah Riau telah mencanangkan 16 rencana aksi yang telah berjalan, di antaranya audit kepatuhan untuk seluruh perusahaan perkebunan dan hutan tanam industri serta moratorium perizinan lahan gambut.

Selain itu, perusahaan diwajibkan memiliki fasilitas pemadaman dan menyiagakan personel khusus pemadam api. "Perusahaan juga diwajibkan memberikan pembinaan kepada warga sekitar konsesi agar bersama-sama mencegah dan tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan," katanya.

Pemerintah Riau juga telah menyiapkan anggaran khusus untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2015. Namun tidak disebutkan berapa jumlah anggaran tersebut.

Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan berangsur hilang di sejumlah wilayah Riau menyusul hujan deras terus mengguyur daerah tersebut lima hari belakangan. Jarak pandang di beberapa daerah terus membaik, seperti Pekanbaru 7 Kilometer, Dumai 5 Kilometer, Dumai 5 Kilometer, dan Pelalawan 5 Kilometer.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger menuturkan, meski kondisi udara di Riau sudah membaik, daerah itu masih memperpanjang status darurat pencemaran udara hingga 30 November 2015. "Petugas pemadam masih terus berjaga dan patroli di bekas lahan terbakar," katanya.




RIYAN NOFITRA


Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

18 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

43 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

46 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

48 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

48 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

49 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

53 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya