TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui pemerintah saat ini dan sebelumnya bertanggung jawab atas bencana kebakaran hutan yang terjadi. Dia menilai pemerintah terlalu banyak mengeluarkan izin pengelolaan hutan.
"Pemerintah sekarang dan dulu punya kesalahan besar. Saya juga tanggung jawab karena ikut dalam pemerintah masa lalu," kata Kalla, saat memberikan sambutan dalam acara ulang tahun tahun Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa, 27 Oktober 2015.
Namun, dia juga menilai tak tepat jika semua pihak saling menyalahkan. Sebaliknya, yang harus dilakukan adalah bersama-sama melakukan upaya jangka panjang seperti pemulihan atau restorasi hutan. Diakui Kalla, pemulihan hutan bukan perkara mudah, butuh biaya besar dan waktu panjang. Restorasi akan mengembalikan lahan gambut sesuai fungsi dasarnya. "Upaya jangka panjang seperti restorasi harus dilakukan agar kebakaran besar seperti saat ini tak berulang di masa depan," ujarnya. Adapun upaya pemadaman yang saat ini dilakukan hanya bersifat sementara.
Walaupun mengakui bertanggung jawab, Kalla tetap meminta perusahaan pembakar lahan juga ditindak tegas. "Mereka juga harus tanggung jawab, baik ongkos pemulihan maupun dendanya." FAIZ NASHRILLAH
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
17 hari lalu
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.
Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
17 hari lalu
Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.