Ketua MPR, Zulkifli Hasan. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengatakan munculnya nama kader PAN, Mulfachri Harahap, sebagai calon jaksa agung pengganti Jaksa Agung Muhammad Prasetyo dalam reshuffle jilid II merupakan isu belaka. "Itu isu warung kopi. Nanyanya sama 'Warung Daun' sih," kata Zulkifli di gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 26 Oktober 2015.
Sebelumnya memang beredar kabar bahwa nama Mulfachri Harahap akan maju sebagai calon jaksa agung. Tak hanya itu, bahkan tersiar kabar bahwa PAN telah mengajukan lima nama untuk reshuffle jilid dua.
Ditanya mengenai hal ini, Zulkifli merasa heran dengan beredarnya isu tersebut. Menurut dia reshuffle itu adalah hak presiden. Sebagai ketua MPR ia mengaku sadar akan hal tersebut dan tak akan mengintervensi presiden. Menurut Zulkifli seandainya pemerintah memang akan merombak kabinet, ia mengaku siap untuk memberikan kader terbaiknya.
Terkait pembicaraan negosiasi dengan presiden, Zulkifli mengatakan hal tersebut tidak ada. Ia hanya menegaskan bahwa PAN siap apabila dimintai tolong. "Saya ini Ketua MPR ngerti reshuffle itu hak presiden. Kita tidak bicara kabinet. Itu titik," ujar dia.
Ditemui di waktu terpisah Ketua DPP PAN, Azis Subekti juga menegaskan hal yang sama. Ia juga meluruskan bahwa nama itu memang belum ada. Reshufle menurut dia hak presiden.
Azis mengaku baru bertemu Zulkifli terkait isu yang beredar saat ini. Ia bertemu setelah pertemuan antara Zulkifli dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais selesai. Pada hari yang sama Amien memang terlihat hadir di Gedung Nusantara III yang menurut Zulkifli, ia hadir untuk bercerita mengenai cucu mereka. Amien adalah besan Zulkifli.
Dalam pertemuan dengan Zulkifli, Azis juga membahas isu 'Warung Daun' seperti yang dikatakan Zulkifli. Warung Daun maksudnya perbincangan politik yang rutin digelar di Restoran Warung Daun Cikini saban akhir pekan. Ia menyayangkan ada simpang siur terkait perombakan kabinet. "Kalau kaya gini kan yang susah Pak Mulfachri," ujar Azis.
Sejak bergabung dengan pemerintahan awal September lalu, isu mengenai pemberian kursi kabinet untuk PAN gencar beredar.