Cabut Kasus Risma, Investor Pasar Turi Tak Ingin Ditunggangi

Reporter

Senin, 26 Oktober 2015 22:21 WIB

Lokasi pembangunan Pasar Turi Surabaya, sepi setelah aktivitas proyek dihentikan, Kamis (28/3). Menurut laporan pedagang, sejumlah perubahan desain yang dilakukan investor berupa perubahan area terbuka serta eskalator, jarak antarblok stan juga jadi sempit. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Adhy Samsetyo, staf dari PT Gala Bumiperkasa, investor pembangunan Pasar Turi Surabaya, mencabut pengaduannya di Markas Polda Jawa Timur, Senin 26 Oktober 2015. Lewat laporannya yang bernomor LP/825/V/2015/UM/SPKT POLDA JATIM tangggal 21 Mei 2015 lalu polisi 'tiba-tiba' mengirim Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan terhadap mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, meski kemudian menyatakan bahwa penyidikan atas kasus Risma itu sudah dihentikan.

Bangun Prasetyo, kuasa hukum PT Gala Bumiperkasa, mengatakan, pencabutan laporan sebagai bentuk komitmen terhadap hasil perundingan yang telah disepakati antara pihak PT Gala dengan Pemerintah Kota Surabaya. Alasan kedua yaitu menjaga hubungan baik antara pemerintah dengan pengusaha. “Karena kami juga berada di Surabaya ,” kata Bangun di Markas Polda Jawa Timur, Senin 26 Oktober 2015.

Bangun menambahkan, laporan dicabut agar tidak dimanfaatkan pihak lain karena saat ini bertepatan dengan masa kampanye pemilihan kepala daerah dimana Risma terdaftar sebagai calon inkumben. Selain itu PT Gala juga ingin membangun hubungan baik dengan Pemerintah Kota Surabaya. “Kami tidak ingin memikirkan perkara ini,” kata Bangun.

Sebelumnya, Adhy Samsetyo mewakili PT Gala melaporkan Risma ketika menjabat sebagai Wali Kota Surabaya pada Mei 2015. PT Gala menuding Wali Kota menyalahgunakan wewenang menurut Pasa 421 KUHP karena tidak memindahkan atau membongkar tempat penampungan sementara para pedagang Pasar Turi.



Keberadaan TPS dianggap penyebab kondisi pasar yang dibangun kembali setelah terbakar pada 2007 lalu itu menjadi tidak kondusif. Adapun pedagang memilih bertahan karena menolak menyelesaikan pembayaran kios baru yang dianggap terlalu mencekik.

Pengaduan ke polisi sempat berlanjut dengan pemeriksaan namun kemudian tak ada perkembangannya lagi. Ini diakui baik oleh Risma maupun investor. Hingga tiba-tiba Kejaksaan Tinggi Jawa Timur mengungkapkan menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan atas kasus itu dari penyidik Polda Jawa Timur pada Jumat 23 Oktober 2015 lalu.

Belakangan Polda Jawa Timur memberi keterangan kalau kasus sudah sejak 25 September 2015 telah dihentikan karena tidak mendapati bukti kuat. SPDP baru dikirim dengan alasan demi tertib hukum. "Kami juga sudah keluarkan SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) yang sudah di serahkan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur pagi tadi,” ujar juru bicara Polda Jawa Timur Komisaris Besar Argo Yuwono, Senin 26 Oktober 2015.

SITI JIHAN SYAHFAUZIAH

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

1 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

5 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

6 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

7 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

9 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

12 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

12 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

13 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

16 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

16 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya