Siklus Demam Berdarah Lima Tahunan Ancam Yogyakarta

Reporter

Jumat, 23 Oktober 2015 17:28 WIB

Petugas melakukan penyemprotan/pengasapan (fogging) nyamuk penyebab demam berdarah (Aedes Aegypti).[TEMPO/ Tommy Satria]

TEMPO.CO, YogyakartaDinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat sedikitnya ada sepuluh warga meninggal dunia akibat terserang penyakit demam berdarah sepanjang Januari hingga akhir Oktober 2015 ini. Sementara itu, tercatat adanya 890 kasus demam berdarah dengan sebaran merata di wilayah Kota Yogyakarta hingga Oktober tahun ini.

“Belum termasuk kategori kejadian luar biasa, tapi memang perlu perhatian khusus untuk mencegah terjadinya siklus lima tahunan,” ujar Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu, Jumat, 23 Oktober 2015.

Para warga yang meninggal dunia akibat demam berdarah, kata Endang, rata-rata merupakan anak-anak dengan rentang usia 6-10 tahun serta sebagian kecil orang dewasa. Warga yang meninggal tersebar seperti di Kecamatan Gedongtengen, Mantrijeron, Gondokusuman, Umbulharjo, dan Tegalrejo.

Demam berdarah ini diduga marak muncul seiring musim kemarau panjang yang terjadi belakangan terakhir yang disertai dengan pola hidup bersih masyarakat terutama dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk. Pemerintah berupaya agar fenomena siklus lima tahunan, masa ketika kasus meningkat tajam, tak sampai terjadi tahun ini. Siklus lima tahunan sendiri menjadi momok karena kasus biasanya melonjak tinggi.

Pada 2010, jumlah kasus demam berdarah mencapai 1517 (korban meninggal 6), 2011 jumlah kasus 460 (meninggal 2), 2013 ada 908 kasus (meninggal 7), dan 2014 kasus 418 (meninggal 3). “Untuk mengantisipasi siklus lima tahunan ini kami sudah instruksikan seluruh petugas baik di puskesmas dan surveillance agar lebih greteh (aktif) mengantisipasi di lapangan,” ujar Endang.

Penyebab demam berdarah, virus dengue, memiliki tingkatan serotipe seperti DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. “Saat ini virus di Yogya diketahui pada level Den 2, sehingga statusnya tetap perlu waspada dengan rutin melakukan pemberantasan sarang dengan lebih maksimal dan jangan terlambat untuk pengobatan,” ujar Koordinator District Surveillance Officer Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Rubangi.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

6 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

10 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

12 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

12 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

14 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

15 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

17 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

22 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

22 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya