TEMPO.CO, Yogyakarta - Masyarakat membutuhkan informasi cuaca dengan cepat. Masyarakat petani juga sangat perlu mengetahui perubahan iklim dan cuaca menyangkut tanaman mereka.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta kini dilengkapi radar cuaca dan stasiun klimatologi. Lokasinya berada di Jalan Kabupaten Kilometer 5, Sleman.
Teknologi radar ini mampu mendeteksi unsur meteorologi di atmosfer, seperti angin, suhu, radiasi, bahkan kelembapan udara.
"Yogyakarta sebagai salah satu daerah sentra padi dari sebelas provinsi. Bencana juga sering terjadi di sana. Jadi informasi cuaca yang akurat sangat diperlukan," kata Sekretaris Utama BMKG Widada Sulistya saat peresmian stasiun klimatologi dan radar cuaca, Rabu, 21 Oktober 2015.
Widada berujar, tingkat akurasi radar tipe C-band yang digunakan di kantor baru ini diperhitungkan mencapai 90 persen. Alat ini bisa meng-update data setiap sepuluh menit dengan jangkauan radius 100-150 kilometer.
Lokasi yang dipilih untuk pantauan cuaca yang berada di Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, ini sangat tepat. Sebab, di sekelilingnya masih relatif jarang terdapat bangunan gedung dan perumahan.
Widada menuturkan saat ini BMKG memiliki 40 radar cuaca yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Targetnya akan ada 60 unit radar.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Mulyono R. Prabowo mengatakan radar cuaca yang ditempatkan di Daerah Istimewa Yogyakarta berfungsi mengamati kondisi pertumbuhan awan dengan jangkauan bisa sampai 200 kilometer, tapi efektifnya 150 kilometer.
"Daerah yang terjadi pertumbuhan awan secara signifikan akan dilakukan pengamatan," ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Sleman Widi Sutikno berujar, adanya informasi cuaca sangat penting bagi strategi pertanian.
"Informasi cuaca sangat penting bagi petani. Para penyuluh juga mendapatkan informasi sejak dini untuk bisa disampaikan kepada para petani," ujarnya