Dampak Kabut Asap, ISPA Jangkiti 425 Ribu Jiwa di 7 Provinsi
Editor
Anton Septian
Sabtu, 17 Oktober 2015 07:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 425.377 orang terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat dampak kebakaran lahan dan hutan di tujuh provinsi sejak Juni lalu. Menurut Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek, sebagian orang yang terserang ISPA sempat dilarikan ke rumah sakit.
“Seperti warga di Palangkaraya,” kata dia di kompleks parlemen, Jumat, 16 Oktober 2015. “Tapi mereka boleh pulang karena dinyatakan sehat setelah dirawat.”
Nila mengatakan jumlah penderita ini meningkat di beberapa daerah. "Peningkatan terjadi sebesar 15-20 persen," kata dia. Peningkatan penyakit ISPA terjadi di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. ISPA, kata Nila, terjadi akibat bakteri di udara dengan indeks standar pencemaran di atas 300.
Dia menyarankan agar masyarakat mengurangi kegiatan keluar rumah, menggunakan masker, dan menjaga daya tahan tubuh guna menghindari penyakit ini. “Anak kecil, orang tua, dan ibu hamil jangan terlalu banyak terpapar asap.”
Senin pekan lalu, Dinas Kesehatan Riau mengungkapkan sebanyak 63.497 warganya menderita sakit akibat terpapar asap sejak Juni lalu. Kepala Dinas Kesehatan Riau Andra Sjafril menyatakan sebanyak 52.852 orang dari mereka terserang ISPA. Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan merilis asap telah menyebabkan 86.450 warga menderita ISPA. Angka itu melonjak dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 55.115 orang.
Kementerian Kesehatan telah menurunkan tim kesehatan dan mengirim bahan medis habis pakai dengan total 27.599 ton ke delapan provinsi yang terkena dampak asap. Bahan medis habis pakai didistribusikan ke Kepulauan Riau, antara lain paket obat (antibiotik), seratus masker, dan 1.700 masker N95. Kementerian Kesehatan juga mengirim masker 445 ribu buah, masker N95 1.500 buah, Oxycan 400 kaleng, serta paket obat untuk ISPA dan tetes mata ke Riau.
<!--more-->
Provinsi Jambi mendapat bantuan medis 500 masker N95, 20 kaleng Oxycan, serta paket obat penyakit ISPA, tetes mata, dan vitamin. Provinsi Kalimantan Tengah mendapat bantuan medis berupa 102.930 masker, 1.500 masker N95, 400 kaleng Oxycan, serta paket obat ISPA, tetes mata, antibiotik, dan vitamin.
Nila mengaku ikut prihatin atas mereka yang terkena dampak kabut asap di tujuh daerah itu. Pemerintah daerah diminta lebih aktif melarang warga keluar rumah ketika angka Indeks Standar Pencemaran Udara berada di antara 300-500.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengungkapkan sebanyak sembilan orang meninggal serta 40 juta orang terpapar asap.
Mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan dampak asap mengganggu paru-paru dan pernapasan. Kematian bisa terjadi karena ISPA yang memburuk menjadi pneumonia. "Bila tidak tertangani dengan baik dan daya tahan tubuh rendah, bisa berakibat fatal," katanya.
Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan 550 ribu dari 1,7 juta hektare hutan dan lahan yang terbakar merupakan lahan gambut. “Kami sudah mengebom air dan membuat hujan buatan, tapi belum padam,” kata dia.
MITRA TARIGAN | HUSEIN ABRI