Usut Kasus E-KTP, Tim Novel Baswedan Kecelakaan di Sumbawa

Reporter

Kamis, 15 Oktober 2015 18:56 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Rombongan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan mengalami kecelakaan di perbatasan Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. "Kecelakaan terjadi pada Rabu (14 Oktober 2015) sekitar pukul 23.00," kata pelaksana Wakil Ketua KPK Johan Budi Sapto Pribowo di kantornya, Kamis, 15 Oktober 2015.

Menurut Johan, kecelakaan itu disebabkan sopir mobil yang ditumpangi tim penyidik KPK mengantuk. Karena tak bisa mengendalikan kendaraan, kata dia, mobil itu terguling dan terperosok ke dalam sungai.

Johan menjelaskan, tim penyidik yang mengalami kecelakaan itu sedang bertugas untuk mengecek kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik di Sumbawa. "Salah satu penyidik adalah Novel Baswedan," ujarnya.

Juru bicara sementara KPK, Yuyuk Andriati, menuturkan ada empat penyidik lain di dalam mobil selain Novel. Menurut dia, dari lima penyidik, kondisi Novel yang paling mengkhawatirkan. "Namun tidak ada korban jiwa," tuturnya.

Yuyuk menjelaskan, Novel mengalami luka pada alis dan lengan kanan. Namun, kata dia, Novel telah dibawa ke rumah sakit. "Mereka berlima sudah dalam perjalanan ke Jakarta," ucapnya.

Rombongan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan mengalami kecelakaan di perbatasan Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Dompu, atau Dusun Ncuni, Desa Kwangko, Kecamatan Manggelewa, Dompu, Nusa Tenggara Barat.

Kecelakaan tersebut terjadi pada Rabu, 14 Oktober 2015, sekitar pukul 23.00 Wita. "Benar bahwa tim KPK mengalami kecelakaan tunggal," ujar Kepala Kepolisian Resor Dompu AKBP Broery Soekotjo, Kamis, 15 Oktober 2015.

Akibat kecelakaan tersebut, Novel mengalami luka pada pelipis kanan dan mendapat delapan jahitan. Novel kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Dompu. “Hasil pemeriksaan sementara, novel mengalami luka di pelipis akibat kena kaca," kata dokter Atun yang memeriksa Novel.

Novel Baswedan yang ditemui Tempo di Bandara Salahudin, Bima, sebelum bertolak ke Jakarta mengatakan kecelakaan itu terjadi karena sopir mengantuk. "Sopirnya mengantuk, jadi mobil kami yang berisi lima orang nyungsep ke parit," tutur Novel.

Novel menyangkal saat dikatakan bahwa kecelakaan itu terjadi karena ada mobil lain yang menabrak dari belakang. "Kami semua tidur, tiba-tiba sudah di parit," ucapnya.

HUSSEIN ABRI YUSUF | AKHYAR M. NUR


Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

9 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

11 jam lalu

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC) mengklaim Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) penuhi syarat laik fungsi.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

12 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

15 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

18 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

19 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

21 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

21 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

Kejati Aceh Periksa Ketua BRA Suhendri sebagai Saksi Korupsi Anggaran Budi Daya Ikan Kakap Rp 15 Miliar

22 jam lalu

Kejati Aceh Periksa Ketua BRA Suhendri sebagai Saksi Korupsi Anggaran Budi Daya Ikan Kakap Rp 15 Miliar

Kejati Aceh memeriksa Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA) Suhendri perihal dugaan korupsi penyimpangan dan pengadaan budi daya ikan kakap.

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

23 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya