TEMPO Interaktif, Jayapura:Guna meningkatkan pengamanan dari pencurian ikan dan penyelundupan barang-barang, Lantamal V Papua membutuhkan sekitar 10 pos TNI AL di perairan Papua.Menurut Danlantamal V Papua Brigjen TNI Marinir Sapardi, saat ini perairan wilayah Papua yang sangat luas masih rentan terhadap pencurian ikan (illegal fishing) dan penyelundupan barang-barang dari negara tetangga. "Setidaknya kami membutuhkan sekitar 10 pos TNI AL lagi untuk pengamanan di perairan Papua," ungkapnya di Jayapura, Rabu (21/12).Wilayah Papua yang belum memiliki pos-pos TNI AL misalnya di Kabupaten Nabire, Bintuni, Teluk Wondama dan Paniai. "Di Nabire, misalnya, jika KRI datang untuk misi kemanusiaan, sulit sekali ketika ingin bersandar," jelasnya.Idealnya, kata Sapardi, selain masih membutuhkan pos-pos TNI AL, wilayah Papua seharusnya memiliki dua Pangkalan Utama TNI AL, agar wilayah Papua dapat tercakup dengan baik.Rencananya, kata dia, di Merauke akan dibangun Pangkalan TNI AL setingkat dengan Lantamal V di Jayapura. Namun hingga kini pendirian pangkalan itu masih terus dibicarakan di Mabes AL, mengingat anggaran yang tersedia sangat terbatas. "Anggaran yang disediakan pemerintah saat ini untuk membangun kekuatan lebih dulu," ungkapnya.Lita Oetomo