TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Lili Siregar mengatakan alasan Tosan menolak ditempatkan di fasilitas rumah aman milik LPSK karena rindu dengan rumah dan keluarganya. "Tapi dia (Tosan) sudah komitmen tidak ketemu orang-orang dulu," ujar Lili saat dihubungi Tempo, Rabu, 14 Oktober 2015.
LPSK juga akan terus mengawasi dan melindungi Tosan dengan menempatkan petugas yang menjaga keamanan diri Tosan maupun keluarga di Desa Selok Awar-awar, Lumajang, Jawa Timur, "Ada pengamanan yang melekat untuk Tosan dan di rumah Salim juga," kata Lili.
Jika nantinya kondisi keamanan dianggap kurang baik maka LPSK akan langsung memindahkan Tosan ke rumah aman. "Tapi pindah ke rumah aman itu sifatnya kesukarelaan dari orang yang bersangkutan," ucapnya.
Mengenai pemeriksaan kesehatan rutin yang harus dilakukan Tosan, Lili mengatakan bahwa hal itu sudah dipikirkan. "Mungkin nanti ada home visit dari dokter," kata Lili. Lili juga akan mendampingi Tosan langsung dalam pemeriksaan dari pihak berwajib yang akan dijalani Tosan besok.
Tosan merupakan korban penganiayaan puluhan orang karena ia memprotes keberadaan tambang pasir ilegal di Lumajang. Ia terluka parah karena dikeroyok puluhan orang. Rekan Tosan, Salim Kancil, tewas di hari yang sama. Polisi telah menangkap sejumlah orang dan menetapkan sejumlah tersangka.
DIKO OKTARA
Berita terkait
Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif
19 jam lalu
Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.
Baca SelengkapnyaBahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri
1 hari lalu
Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaRektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat
2 hari lalu
Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.
Baca SelengkapnyaLPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan
6 hari lalu
Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir
8 hari lalu
Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/
Baca Selengkapnya10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah
10 hari lalu
Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.
Baca SelengkapnyaSungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi
14 hari lalu
Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.
Baca SelengkapnyaLetusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi
16 hari lalu
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.
Baca SelengkapnyaJATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya
27 hari lalu
Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaKorupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun
27 hari lalu
Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.
Baca Selengkapnya