DPR Setuju Kementerian Koordinator Dapat Tambahan Anggaran

Selasa, 13 Oktober 2015 23:31 WIB

Deretan bangku kosong saat Rapat Paripurna ke-7 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 13 Oktober 2015. Rapat ini membahas pendapat fraksi-fraksi dan pengambilan keputusan terhadap dua RUU usul inisiatif AKD menjadi RUU DPR RI serta penetapan susunan dan keanggotaan panitia angket Pelindo II. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui penambahan anggaran untuk tiga Kementerian Koordinator. Empat kementerian tersebut adalah Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, dan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan. Dari empat kementerian tersebut, hanya Kementerian Koordinator Perekonomian yang anggarannya tak berubah dari Nota Keuangan 2016 sebesar Rp 361,6 miliar.

Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan HAM mendapat tambahan anggaran Rp 100 miliar. Sehingga anggarannya berubah dari Rp 192,68 miliar menjadi Rp 292,68 miliar. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan indikator sasaran pembangunan bidang polhukam adalah persiapan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN dan perdagangan bebas Trans-Pacific Partnership.

“Ini akan berdampak pada keterbukaan dan tak terhindari (masuknya) pekerja asing, maka semuanya harus baik,” kata Luhut di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 13 Oktober 2015.

Anggaran Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya juga meningkat 100 persen dari yang tertera di Nota Keuangan 2016 Rp 250 miliar. Anggaran kementerian yang dipimpin Rizal Ramli ini meningkat jadi Rp 500 miliar.

“Karena fungsi kementerian koordinator bukan hanya koordinasi tapi pengendalian juga,” kata Rizal. Artinya, dengan fungsi pengendalian, maka kementerian koordinator merumuskan strategi koordinasi kebijakan dan melihat apa yg terjadi dilapangan, memonitor untuk memperbaiki baik kebijakannya sendiri maupun proses implementasi.

Terakhir, yang mendapat tambahan adalah Kementerian Koordinator PMK pimpinan Puan Maharani. Kementerian ini mendapat tambahan Rp 75 miliar menjadi Rp 487,4 miliar. Persetujuan untuk kementerian ini sempat alot karena Puan tak mempresentasikan permohonan tambahan anggarannya di Badan Anggaran. Sekretaris Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sugi Hartatmo, berkilah permohonan anggaran ini sudah diajukan pada rapat pada 8 September 2015.

TRI ARTINING PUTRI

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

21 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

23 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

5 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

6 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

6 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

6 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

6 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

7 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya