PGI Sesalkan Pembakaran Gereja di Aceh Singkil

Selasa, 13 Oktober 2015 23:22 WIB

Ilustrasi pembakaran gereja. www.nbcbayarea.com

TEMPO.CO, Jakarta - Persekutuan Gereja-gereja Indonesia menyesalkan kerusuhan di Kabupaten Aceh Singkil berupa pembakaran dua bangunan gereja pada Selasa siang, 13 Oktober 2015. Padahal, PGI menegaskan sudah ada kesepakatan antar para tokoh masyarakat untuk melakukan pembongkaran gereja secara damai pada 19 Oktober 2015 mendatang.

"Mereka (massa intoleran) mendesak pemerintah agar gereja yang tidak memiliki izin dibongkar," kata Jeirry Sumampow, juru bicara PGI, dalam konferensi pers di gedung Oikoumene, Jakarta Pusat, pada Selasa, 13 Oktober 2015.

Insiden ini sebenarnya tak perlu terjadi karena sehari sebelum kerusuhan, Bupati Aceh Singkil Safriadi, Musyawarah Pimpinan Daerah, organisasi masyarakat Islam serta tokoh masyarakat sudah mencapai kesepakatan damai.

Dalam perjanjian yang disepakati tokoh masyarakat, ada klausul untuk melakukan pembongkaran 10 gereja di Aceh Singkil dalam kurun waktu dua pekan yang akan dimulai pada 19 Oktober 2015. Sedangkan rumah ibadah yang tidak dibongkar harus mengurus izin dengan tenggat waktu selama enam bulan.
Kesepakatan itu juga menegaskan kewajiban tokoh ulama untuk menenangkan umat agar tidak terjadi hal diinginkan.

Ke depan, kesepakatan itu menegaskan bahwa pendirian rumah ibadah harus memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang ada. Hasil kesepakatan tersebut akan disosialisasikan Muspida di Masjid Lipat Kajang Bawah, Kecamatan Simpang Kanan, pada Senin 12 Oktober 2015 malam.

"Walau sudah dicapai kesepakatan, terjadi penyerangan oleh massa intoleran pada 13 Oktober," kata Jeirry.

Situasi yang memanas di lapangan sudah terasa sejak dua bulan lalu. Karena itulah, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia sudah turun ke Aceh Singkil untuk mendorong mediasi. "Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil sepakat mencari penyelesaian permanen dengan cara mengupayakan pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) (untuk gereja-gereja di sana--)," kata Imdadun Rahmat, komisioner Komnas HAM. Namun kesepakatan tersebut, menurut Imdadun, belum terealisasi karena kalah cepat dengan aksi kelompok intoleran.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

44 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

48 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

54 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

59 hari lalu

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,4 Akibat Aktivitas Megathrust Guncang Aceh Singkil

16 Februari 2024

Gempa Magnitudo 4,4 Akibat Aktivitas Megathrust Guncang Aceh Singkil

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Megathrust.

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

13 Februari 2024

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.

Baca Selengkapnya