Pesawat Tak Bisa Mendarat, Jokowi Gagal ke Jambi

Reporter

Jumat, 9 Oktober 2015 15:25 WIB

Asap tebal menyelimuti pertandingan sepak bola di Pulau Mentaro, Muaro Jambi, Sumatera, 15 September 2015. Asap tebal akibat kebakaran hutan telah menyelimuti berbagai kota di Sumatera dan Kalimantan, hingga beberapa negara tetangga. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jambi - Akibat asap pekat, Presiden Joko Widodo tiga kali gagal melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jambi. Rencana Jokowi untuk melihat langsung upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan serta kondisi kesehatan warga Jambi terpaksa batal karena pesawat tak bisa mendarat di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi.

Sejak pertengahan September lalu, Jokowi sudah diagendakan akan melakukan kunjungan kerja ke Jambi. Namun asap tebal yang menyelimuti Kota Jambi dan sekitarnya sejak hampir dua bulan terakhir kembali membuat kunjungan Presiden Jokowi dibatalkan.

"Gagalnya kedatangan Presiden ke Jambi karena kabut asap, sehingga tidak mungkin transportasi dilakukan melalui udara. Diagendakan lagi Sabtu besok, dengan harapan kondisi udara di Jambi sudah membaik," kata Kepala Penerangan Korem 042 Garuda Putih Mayor Inf Imam Syafei kepada Tempo, Jumat, 9 Oktober 2015.

Dalam agenda kunjungan kerja presiden, Jokowi seharusnya berangkat dari Sumatera Barat menuju Jambi kemudian ke Riau. "Melalui jalur darat dari Padang menuju Jambi memang bisa, tapi akan memakan waktu yang cukup panjang, sekitar 8-9 jam. Presiden juga dari Jambi akan ke Riau. Jadi waktunya tidak memungkinkan," ujar Imam Syafei.

Hari ini, Presiden tengah berkunjung ke Riau. Jika kondisi udara sudah memungkinkan, besok Presiden Jokowi berencana berangkat ke Jambi.

Di Jambi, Presiden akan mengunjungi salah satu kawasan lahan terbakar di Kabupaten Muarojambi. Jokowi juga dijadwalkan memeriksa pekerjaan canal blocking di Kabupaten Tanjungjabung Barat serta melihat pelayanan kesehatan di Kota Jambi.

Hari ini, jarak pandang di Kota Jambi dan sekitarnya masih di bawah 1.000 meter, yakni rata-rata 500-800 meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi Arif Munandar mengatakan titik panas di Jambi per 8 September 2015 nihil. Hal itu diketahui dari pantauan Satelit NOAA. "Kabut asap yang ada sekarang di Jambi merupakan kiriman dari daerah tetangga, antara lain Sumatera Selatan," tuturnya.

Arif Munandar mengatakan kabut asap di daerah ini telah banyak menimbulkan kerugian, dari kesehatan warga hingga kerugian materiil. "Aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi, sudah sebulan lebih tidak ada. Begitu juga jalur laut dan kegiatan ekonomi lainnya. Namun kita belum bisa mengkalkulasi berapa persis jumlah kerugian tersebut," ucapnya.

SYAIPUL BAKHORI

Berita terkait

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

31 menit lalu

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

1 jam lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

1 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

1 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

14 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

14 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

14 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

14 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

15 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

15 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya