Tiga Korban Aviastar Teridentifikasi Diserahkan ke Keluarga  

Reporter

Rabu, 7 Oktober 2015 09:13 WIB

TNI bersama anggota Basarnas berhasil mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Aviastar di hutan Gunung Bajaja, Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, 6 Oktober 2015. Evakuasi dari Desa Ulusalu, tempat posko DVI, ke lokasi jatuhnya pesawat hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 6 jam. TEMPO/Haswadi

TEMPO.CO, Makassar - Tiga jenazah korban pesawat Aviastar berhasil diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar. Petugas masih mengidentifikasi tujuh korban lainnya.

"Mereka akan diserahkan ke keluarga untuk segera dikuburkan," kata Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Pudji Hartanto Iskandar, Rabu, 7 Oktober 2015.

Pudji menjelaskan tim DVI mesti bekerja ekstra mengingat jenazah korban kebanyakan mengalami luka bakar. Targetnya, identifikasi selesai dalam satu hari.

Dia wanti-wanti kepada anak buahnya untuk jangan gegabah agar tidak terjadi kesalahan pemberian jenazah kepada keluarga korban. "Ini jasad manusia, jangan sampai salah memberikan jasad ke keluarga. Saya tidak mau gegabah," ucapnya.

Proses identifikasi dilaksanakan dengan menggunakan berbagai metode, yakni membandingkan data sidik jari, gigi, dan DNA. Di samping itu, tim DVI juga mencocokkan seluruh data antemortem dengan data postmortem.

Juru bicara Aviastar, Sherly Silvana, mengatakan pihaknya masih menunggu proses identifikasi dari tim DVI Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat. Khusus jenazah kru pesawat, katanya, akan terlebih dulu diserahkan ke pihak maskapai sebelum diserahkan ke keluarga. "Rencananya akan ada upacara serah terima jenazah kru dari pihak maskapai ke keluarga korban," tuturnya. (Lihat video Kronologi Pesawat Aviastar, Dari Bandara Andi Jemma Hingga Ditemukan di Luwu Selatan)

Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi Soerjanto Tjahjono mengatakan serpihan dan kotak hitam pesawat sudah cukup untuk melakukan investigasi. Soal badan pesawat lainnya dan emergency location transmitter, ia menilai tidak begitu krusial. Terlebih, ELT sudah hancur lantaran pesawat diduga mengalami benturan hebat. Soerjanto mengatakan pihaknya menargetkan menuntaskan investigasi paling lama 12 bulan.

Pesawat Aviastar hilang kontak sekitar sebelas menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Jumat, 2 Oktober 2015, pukul 14.25 Wita.

Tim SAR gabungan memulai pencarian lantaran pesawat yang diterbangkan Iriafriadi itu tidak kunjung tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Setelah melaksanakan pencarian selama tiga hari, tim SAR gabungan akhirnya menemukan pesawat itu.

TRI YARI KURNIAWAN

Baca juga:
G30S 1965: Terungkap, Kedekatan Soeharto dan Letkol Untung
Minta Maaf ke Sukarno? Titiek:Kenapa Harus, Pak Harto Itu...

Berita terkait

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

14 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

18 hari lalu

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

37 hari lalu

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

Wali Kota Ramdhan Pomanto meraih Top Pembina BUMD 2024.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

46 hari lalu

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

49 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

51 hari lalu

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

54 hari lalu

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu

Baca Selengkapnya

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

20 Februari 2024

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

Anggota KPPS Muhammad Fahriansyah, 26 tahun, yang bertugas di TP) 12 Kelurahan Lariang Bangi, Kecamatan Makassar, meninggal

Baca Selengkapnya

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

5 Februari 2024

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah

Baca Selengkapnya

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

29 Januari 2024

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

Visi Danny Pomanto membangun resiliensi dan pertumbuhan inklusif Kota Makassar.

Baca Selengkapnya