Walhi: Ada Perusahaan Asing di Konflik Pasir Besi Lumajang  

Reporter

Selasa, 6 Oktober 2015 05:59 WIB

Seorang mahasiswa memegang poster bergambar Salim Kancil saat aksi solidaritas atas terbunuhnya aktivis petani Salim Kancil di Surabaya, 1 Oktober 2015. Aksi yang di ikuti oleh WALHI Jatim, LBH Surabaya, Ecoton dan sejumlah kelompok mahasiswa ini menuntut pemerintah dan kepolisian untuk mengusut tuntas terbunuhnya Salim Kancil. FULLY SYAFI

TEMPO.CO , Jakarta: Investigasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menemukan keterlibatan perusahaan asing dalam konflik tambang pasir besi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Dugaan kami, konflik tambang pasir besi tidak hanya melibatkan birokrasi daerah, tetapi juga melibatkan korporasi internasional," kata Munhur Satyahaprabu, Manajer Kebijakan dan Pembelaan Hukum Walhi, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 5 Oktober 2015.

Konflik memuncak pada Sabtu, 26 September 2015. Ketika itu , puluhan tukang pukul Kepala Desa Selok Awar-Awar menganiaya Salim Kancil dan Tosan. Keduanya adalah aktivis penolak tambang pasir.

Tosan dan Salim Kancil sempat mendatangi Polres Lumajang untuk melapor ancaman pembunuhan dan meminta perlindungan. Namun tak digubris. Salim Kancil tewas dalam penganiayaan itu.

Menurut Munhur, perusahaan asing ini berperan sebagai pencuci dosa dalam aksi tambang liar yang kemudian diekspor sampai ke China. Dia menduga ada kesepakatan yang dibuat korporasi internasional tersebut, Dampar Golden International, dengan PT Indo Modern Mining Sejahtera (IMMS).

Setelah itu, hasil tambang disimpan di stock pile yang kemudian dialirkan ke Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo, Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, dan Gresik. Terus sampai ke Pelabuhan Qingdao di China. "Polisi harus memeriksa orang yang terlibat dari alur hasil tambang dikeluarkan hingga ke pelabuhan," kata Munhur.

Sebelum diekspor ke China, pasir besi tersebut ditampung Dampar Golden International yang telah mendapat surat izin dari Gubernur Jawa Timur. Izin yang dimiliki merupakan izin ekslusif dimana mereka berhak menampung pasir dari Lumajang untuk dikirim ke tempat lain, termasuk China.

Menurut Walhi, polisi harus mengusut siapa orang di dalam perusahaan yang menampung pasir tersebut. Bahkan, harus mengungkap tuntas siapa saja yang menikmati hasil pertambangan.

"Dugaan kami, Dampar Golden International adalah sebagai pencuci dosa dari pasir besi Lumajang yang ilegal. Inilah yang menyuburkan praktek-praktek tambang pasir ilegal di Lumajang," kata Munhur.

Ada dua pelabuhan yang dijadikan tempat bersandar, yakni Tanjung Tembaga dan smelter pertambangan di Gresik. PT IMMS menanam saham sebanyak 45 persen di Asia Resources Holding, yang merupakan pemilik 100 persen PT Mighty Kingdom.

Kemudian dimiliki Mighty Kingdom Investment sebanyak 55 persen, dan 5 persen lainnya dipegang Empire Bridge Asset (yang terdaftar di British Virgin Island). Semua perusahaan tambang tersebut menampung hasilnya di Dampar Golden International yang kemudian dibawa ke Porbolinggo hingga China.

Walhi menilai, tambang pasir besi di Lumajang tak hanya menjadi sumber konflik dan kerugian negara, tetapi juga sumber tindak pidana korupsi. Oleh sebab itu, Walhi menuntut keras agar kepolisian tidak hanya menjerat kepala desa hanya dengan pasal pembunuhan berencana tapi juga tindak korupsi dan pencucian uang.

Hal ini dilakukan agar aktor-aktor lain yang terlibat juga ikut diseret dalam ranah hukum agar tambang ilegal yang juga bisa merenggut hak asasi manusia tak terulang lagi.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

44 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

54 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

28 November 2023

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari dikritik oleh kelompok lingkungan hidup WALHI.

Baca Selengkapnya

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

9 Oktober 2023

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia memberikan tanggapan kritis terhadap proyek Rempang Eco City dan konflik di Seruyan.

Baca Selengkapnya

Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

25 Agustus 2023

Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

Walhi Jawa Barat menilai penanganan kebakaran di tempat pembuangan akhir sampah atau TPA di Sarimukti Kabupaten Bandung Barat lambat.

Baca Selengkapnya

Kata Walhi dan Greenpeace saat Diajak KKP Gabung Jadi Tim Kajian Ekspor Pasir Laut

2 Juni 2023

Kata Walhi dan Greenpeace saat Diajak KKP Gabung Jadi Tim Kajian Ekspor Pasir Laut

Walhi dan Greenpeace buka suara soal ajakan KKP gabung jadi tim kajian ekspor pasir laut. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

28 Maret 2023

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

Aktor Jefri Nichol mengunggah foto tokoh korban pelanggaran HAM seperti Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah. Ini profil mereka.

Baca Selengkapnya

Walhi Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Surya Darmadi

24 Februari 2023

Walhi Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Surya Darmadi

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) meminta Kementerian ATR/BPN mengevaluasi dan mencabut izin perusahaan Surya Darmadi.

Baca Selengkapnya