Tiga Bayi Kembar Dihangatkan Pakai Kantong Kresek Hitam  

Reporter

Sabtu, 3 Oktober 2015 15:21 WIB

Ilustrasi bayi kembar siam. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Bengkulu - Tiga bayi kembar anak dari Titi Hidayati, warga Desa Sungai Rumbai, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, terpaksa dibungkus menggunakan kantong plastik kresek berwarna hitam sebagai ganti inkubator untuk menghangatkan tubuhnya.

"Ini metode yang diajarkan dokter spesialis anak pada kami jika ada bayi lahir dan membutuhkan inkubator namun inkubator tak tersedia," kata bidan yang membantu proses kelahiran tiga bayi kembar tersebut, Lela Sartika, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 3 Oktober 2015.

Lela mengatakan terpaksa menghangatkan tubuh bayi-bayi tersebut dan menjaga kondisinya tetap stabil dengan kantong plastik kresek karena puskesmas di desa tersebut tidak memiliki alat inkubator.

Selain membungkus tubuh bayi dengan kantong plastik kresek, bidan desa tersebut juga mengapit tubuh bayi dengan botol dot bayi berisi air hangat di sisi kiri dan kanan.

Lela mengatakan ketiga bayi kembar yang lahir pada Selasa, 29 September 2015, sempat beberapa hari menjalani perawatan menggunakan kantong plastik kresek. Saat ini ketiganya telah dibawa ke RSUD Kabupaten Mukomuko yang jaraknya 80 kilometer dari tempat kelahiran bayi. Ketiga bayi dibawa dengan menggunakan kendaraan roda empat untuk mendapatkan perawatan medis.

Dari peristiwa tiga bayi kembar itu, Lela berharap pemerintah daerah Mukomuko dapat menyediakan inkubator khususnya di puskesmas tingkat desa.

Foto ketiga bayi yang dibalut kantong kresek plastik hitam yang diunggah ke media sosial mendapatkan banyak pujian dari berbagai pihak. Karena kecerdasan dan ketanggapan bidan Lela Sartika akhirnya dapat menyelamatkan ketiga bayi di tengah keterbatasan peralatan medis.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Berita terkait

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis

10 jam lalu

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis

Kementerian Kesehatan menjelaskan Perdana Menteri Slovakia sudah dipindah ke rumah sakit di Bratislava. Kondisinya stabil.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

17 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

18 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

1 hari lalu

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

2 hari lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

4 hari lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

4 hari lalu

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghapus pembagian kelas rawat inap BPJS Kesehatan. Nilai iuran yang baru belum ditentukan.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya