Kurang dari 24 Jam, Seribu Orang Tanda Tangan Petisi Adlun

Reporter

Sabtu, 3 Oktober 2015 14:15 WIB

Adlun Fiqri. Facebook.com

TEMPO.CO, Ternate - Petisi menuntut pembebasan Adlun Fiqri, mahasiswa yang ditangkap polisi lantaran mengunggah video polisi lalu lintas yang menerima uang tilang, banjir dukungan. Setidaknya, kurang dari 24 jam, petisi yang digagas pada Change.org itu sudah ditandatangani lebih dari seribu orang.

Munadi Kilkoda, penggagas petisi, menuntut pembebasan Adlun Fiqri dilakukan untuk mendesak Kepala Polri memerintahkan Kepala Kepolisian Daerah Maluku Utara agar segera membebaskan Adlun Fiqri. Petisi ini juga meminta Divisi Profesi Polda Maluku Utara mengusut tuntas dugaan suap ke oknum polantas sebagaimana terdapat dalam video.

"Dengan petisi ini, kami juga berharap polisi lebih introspeksi diri dan tidak semena-mena terhadap suara kritis publik," kata Munadi Kilkoda kepada Tempo, Sabtu, 3 Oktober 2015.

Menurut Munadi, pihaknya menargetkan petisi tersebut ditandatangani 10 ribu orang dalam waktu 14 hari, sebelum diserahkan ke Kapolda Maluku Utara. Langkah ini penting agar Kapolda bisa cepat dan serius melakukan pembinaan secara baik kepada anggotanya.

"Yang pasti, dalam petisi ini kami mengutuk semua tindakan oknum kepolisian yang mengkriminalkan masyarakat yang memiliki suara kritis," ujar Munadi.

Faris Bobero, Koordinator Save Aldun, mengatakan Kepolisian Resor Ternate telah mengabulkan permohonan pembebasan sementara Adlun Fiqri dari tahanan. Saat ini Adlun telah berkumpul dengan keluarganya.

"Dia sekarang bahkan terlihat lebih ceria. Kedua orang tuanya juga saat ini menemaninya. Mereka bahkan mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia," tutur Faris.

Adlun Fiqri, mahasiswa Universitas Khairun Ternate, ditangkap polisi setelah mengunggah video polisi lalu lintas Polres Ternate yang menerima uang tilang. Operasi tilang dilakukan polisi di depan Rumah Sakit Dharma Ibu di Jalan Pahlawan Revolusi, Kelurahan Gamalama, Sabtu, 26 September 2015. Adlun merekam proses tilang itu menggunakan telepon selulernya lantas mengunggahnya ke YouTube.

Video berjudul “Kelakuan Polisi Minta Suap di Ternate” itu berdurasi lebih dari satu menit. Dalam video itu terekam tingkah laku polisi lalu lintas yang meminta sejumlah uang kepada pengendara sepeda motor yang ditilang.

BUDHY NURGIANTO


Baca juga:
TNI & G30 September 1965: Inilah 5 indikasi Keterlibatan Amerika!
Omar Dani: CIA Terlibat G30S 1965 dan Soeharto yang Dipakai


Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

20 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

21 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya